Organisme terkecil pun ternyata memiliki kekuatan yang besar. Tahukah Anda? Kemampuan bergerak paling cepat ternyata dimiliki oleh jjenis semut yang ukurannya tidak lebih besar dari ibu jari Anda.
Dikenal dengan nama semut Drakula (Mystrium camillae), spesies kecil ini sangat pemalu dan sukar dipahami. Ia merupakan predator bawah tanah yang menikmati mengisap darah dari larvanya sendiri—sebuah praktik yang dikenal sebagai “kanibalisme nondestruktif”.
Selain itu, semut Drakula juga sangat cepat. Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa rahang spesies ini dapat menutup lima ribu kali lebih cepat dibanding kedipan mata.
Menggunakan kamera berkecepatan tinggi, para ilmuwan dari Smithsonian, kini berhasil menangkap pergerakan semut Drakula untuk pertama kalinya. Prosesnya bekerja seperti jepretan jari—hanya saja jauh lebih cepat dari yang bisa dilakukan manusia. Dari mulai hingga selesai, gerakan tersebut hanya memerlukan waktu 0,000015 detik dengan kecepatn sekitar 320 km/h (198 mph).
Melihat hal tersebut, semut Drakula memegang rekor sebagai hewan dengan manuver biologis tercepat yang pernah ada di dunia.
Di kerajaan hewan, ketika berbicara tentang menangkap mangsa dan menghindari predator, kecepatan sangat penting. Sebelumnya, pergerakan tercepat diketahui ada pada hewan arthropoda seperti udang mantis dan froghopper.
Pada semut sendiri, ada enam garis keturunan yang memiliki rahang kuat. Namun, Mystrium camillae memiliki morfologi unik yang membuatnya bergerak sangat cepat. Tidak seperti semut rahang perangkap, mandibular pada semut Drakula bermula dari posisi tertutup dan kemudian meluncur saling berhadapan. Mekanisme pegas dan selot yang memungkinkan rahang terbuka dan tertutup juga tertanam di dalam mandibula itu sendiri.
Struktur unik inilah yang mungkin memberikan semut Drakula kecepatan tinggi. Pada semut rahang perangkap di genus Odontomachus dan Myrmoteras, struktur pegas dan selotnya terpisah sehingga membutuhkan waktu tiga hingga 60 kali lebih lama bagai rahang untuk menutup. Bahkan, kecepatan paling tingginya pun masih 20 kali lebih lama dari yang bisa dilakukan semut Drakula.
Menurut para peneliti, rahang spesial yang dimiliki Mystrium camillae mungkin berkembang dari tempat tinggal asalnya: yakni, wilayah tropis Asia Tenggara dan Australia—di mana rahang terbuka tidak menjadi pilihan.
"Kebiasaan mencari makan dan bersarang dari Mystrium terbatas pada terowongan di kayu dan tanah. Ini mungkin mendukung jenis sistem amplifikasi di mana ia tidak dapat membuka rahangnya secara luas seperti yang terlihat pada semut rahang perangkap yang sebagian besar mencari makan di tempat terbuka,” papar peneliti.
Meski begitu, mereka mengatakan, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai makhluk misterius ini.
Penelitian dipublikasikan pada Royal Society Open Science.
0 comments:
Post a Comment