About

Wednesday, January 5, 2022

Wow! Untuk Kali Pertama, Foto Asli Black Hole Atau “Lubang Hitam” Akhirnya Dipublikasikan!

 Para astronom berhasil mendapatkan foto asli penampakan Black Hole atau “Lubang Hitam untuk kali pertama! Lubang Hitam yang berhasil diabadikan itu luas hingga ketepiannya mencakup 40 milyar kilometer, sedangkan lubang hitamnya seukuran tiga juta kali ukuran planet Bumi, dan telah dinobatkan oleh para ilmuwan sebagai “the monster”.

Black Hole atau Lubang Hitam itu bernama Messier-87 atau disingkat “M87”. dan berjarak 500 juta trilyun kilometer jauhnya dari Bumi! Lubang Hitam M87 itu berhasil difoto oleh jaringan teleskop yang saling berhubungan, sebanyak delapan teleskop yang tersebar di benua Amerika dan Eropa.

Rincian tentang keberhasilan ini telah diterbitkan pada Rabu 10 April 2019 di Astrophysical Journal Letters. Lubang Hitam itu ditangkap oleh jaringan teleskop bernama Event Horizon Telescope (EHT), yaitu jaringan teleskop yang saling berhubungan atau linked network telescopes yang berjumlah delapan teleskop sekaligus.

Foto Lubang Hitam untuk kali pertama berhasil diabadikan dari  M87, yang berhasil ditangkap oleh jaringan 8 teleskop bernama EHT atau Event Horizon Telescope. (Credit: EHT)

Prof. Heino Falcke, dari Radboud University di Belanda, yang mengusulkan percobaan itu, mengatakan bahwa Lubang Hitam itu ditemukan di sebuah galaksi bernama Messier-87.

“Apa yang kita lihat ini lebih besar dari ukuran seluruh Tata Surya kita. Lubang Hitam ini memiliki massa sangat berat, yaitu 6,5 milyar kali dari Matahari kita. Dan merupakan salah satu Lubang Hitam terberat yang pernah ada menurut pikiran kami. Ini adalah monster absolut, juara kelas berat Lubang Hitam di alam semesta sejauh ini,” kata Prof Heino Falck.

Pada foto terlampir menunjukkan “ring of fire” atau “cincin api” yang sangat terang disekitar Lubang Hitam, seperti yang dijelaskan oleh Prof Falcke, mengelilingi lubang gelap yang melingkar sempurna.

“Halo” yang terlihat terang disebabkan oleh gas super panas yang jatuh ke dalam lubang. Cahayanya tampak lebih terang dari gabungan miliaran bintang lain di galaksi, itulah sebabnya Lubang Hitam M87 dapat dilihat pada jarak yang begitu jauh yaitu dari Bumi.

“Halo” yang terlihat terang disebabkan oleh gas super panas yang jatuh ke dalam lubang. Cahayanya tampak lebih terang dari gabungan miliaran bintang lain di galaksi, itulah sebabnya Lubang Hitam M87 dapat dilihat pada jarak yang begitu jauh dari Bumi. (Credit: EHT)

Tepi lingkaran gelap yang berada di tengah adalah titik di mana gas memasuki Lubang Hitam, merupakan objek yang memiliki tarikan gravitasi yang begitu sangat besar, bahkan cahaya pun tidak bisa lepas darinya!

Foto tersebut ternyata memang cocok dengan teori para fisikawan bahkan sutradara Hollywood, yang selama ini membayangkan Lubang Hitam, menurut Dr Ziri Younsi, dari University College London, yang merupakan bagian dari tim kolaborasi EHT.

“Meskipun mereka adalah objek yang relatif sederhana, Lubang Hitam menimbulkan beberapa pertanyaan paling kompleks tentang sifat ruang dan waktu, dan akhirnya keberadaan kita. Sungguh luar biasa bahwa gambar yang kita amati sangat mirip dengan yang kita dapatkan dari perhitungan teoretis kita. Sejauh ini, sepertinya Einstein benar sekali lagi,” kata Dr Ziri Younsi.

Tetapi kepemilikan gambar pertama ini akan memungkinkan para peneliti untuk belajar lebih banyak lagi tentang benda-benda langit nan misterius ini. Mereka akan tertarik untuk mencari cara yang diharapkan dalam fisika, yaitu: bagaimana Black Hole tercipta, atau terbentuk dari apa?

Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana cincin cerah di sekitar lubang tercipta. Yang lebih menarik adalah pertanyaan tentang apa yang terjadi ketika sebuah benda jatuh ke dalam Lubang Hitam.

Tepi lingkaran gelap yang berada di tengah adalah titik di mana gas memasuki Lubang Hitam, merupakan objek yang memiliki tarikan gravitasi yang begitu sangat besar, bahkan cahaya pun tidak bisa lepas darinya. (Credit: EHT)

Prof Falcke memiliki ide untuk proyek ini ketika dia masih mahasiswa PhD pada tahun 1993. Pada saat itu, tidak ada yang mengira ide itu mungkin. Tetapi dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa jenis emisi radio tertentu akan dihasilkan di dekat dan di sekitar Lubang Hitam, yang akan cukup kuat untuk dideteksi oleh teleskop di Bumi.

Dia juga ingat pernah membaca sebuah makalah ilmiah dari tahun 1973 yang menyarankan bahwa karena gravitasi yang sangat besar, Lubang Hitam muncul 2,5 kali lebih besar dari yang sebenarnya.

Animasi Blackhole atau Lubang Hitam dan sinar gamma (gamma-ray)

Dua faktor ini tiba-tiba membuat yang tampaknya mustahil, menjadi mungkin. Setelah memperdebatkan kasusnya selama 20 tahun, Prof Falcke membujuk the European Research Council atau Dewan Riset Eropa, untuk mendanai proyek tersebut.

The National Science Foundation dan agen-agen di Asia Timur kemudian bergabung untuk membiayai proyek tersebut hingga lebih dari £40 juta poundsterling.

Ini adalah investasi yang telah berhasil dibuktikan dengan publikasi gambar. Prof Falcke mengatakan bahwa dia merasa bahwa “misinya tercapai”. Dia berkata: “Ini perjalanan yang panjang, tetapi ini yang ingin saya lihat dengan mata kepala sendiri. Saya ingin tahu apakah ini nyata?”

Tidak ada teleskop tunggal yang cukup kuat dan mampu untuk mengabadikan Lubang Hitam. Jadi, untuk melakukan sebuah percobaan terbesar dari jenis benda langit yang besar ini, Prof. Sheperd Doeleman dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics memimpin proyek tersebut untuk kemudian membangun jaringan teleskop-teleskop yang terdiri dari delapan teleskop yang saling terhubung.

Jaringan yang terdiri dari delapan teleskop yang saling terhubung, bersama-sama membentuk Event Horizon Telescope (EHT)  sebagai “array” atau kesatuan teleskop, yang terdiri dari teleskop-teleskop dan menjadikannya mirip sebuah teleskop seukuran planet Bumi!

Bersama-sama, mereka membentuk Event Horizon Telescope (EHT) dan dapat dianggap sebagai array atau kesatuan teleskop, yang terdiri dari teleskop-teleskop, yang seakan menjadikannya sebuah teleskop seukuran planet Bumi! Wow!

Masing-masing teleskop terletak di dataran tinggi di berbagai situs eksotis, termasuk di gunung berapi di Hawaii dan Meksiko, di pegunungani Arizona, di Sierra Nevada Spanyol, di Gurun Atacama Chili, dan di benua Antartika.

Sebuah tim yang terdiri dari 200 ilmuwan bersama-sama mengarahkan semua teleskop tersebut yang sudah membuat jaringan bersama, ke arah M87 dan memindainya, selama 10 hari!

Informasi yang mereka kumpulkan terlalu banyak untuk dikirim melalui internet. Sebagai gantinya, data disimpan pada ratusan hard-drive yang diterbangkan ke pusat pemrosesan di Boston AS, dan juga di Bonn Jerman, untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperoleh.

Katie Bouman yang seorang mahasiswa PhD di MIT, mengembangkan algoritma dan mengumpulkan data dari EHT. Tanpa kontribusinya, proyek ini tidak akan mungkin terjadi. Prof. Doeleman menggambarkan pencapaian itu sebagai “prestasi ilmiah yang luar biasa”.

Katie Bouman seorang mahasiswa PhD di MIT berfoto dengan puluhan hard-drive berisi jutaan data dari proyek ini. Ia mengembangkan algoritma dan mengumpulkan data dari EHT. Tanpa kontribusinya, proyek ini tidak akan mungkin terjadi. Pertanyaanya: Ini cewek otaknya isinya apaan ya? Hehe.

“Kami telah mencapai sesuatu yang dianggap mustahil hanya satu generasi yang lalu. Terobosan dalam teknologi, koneksi antara observatorium radio terbaik di dunia, dan algoritma inovatif, semuanya datang bersama-sama untuk membuka jendela yang sama sekali baru tentang Lubang Hitam,” ujar Prof. Doeleman.

Tim ini juga mencitrakan Supermasif Black Hole atau “Lubang Hhitam Super Besar” di pusat galaksi kita sendiri, Galaksi Bima Sakti. Meskipun mungkin terdengar aneh, hal itu justru lebih sulit daripada mendapatkan gambar dari galaksi yang jauhnya 55 juta tahun cahaya.

Hal ini bisa terjadi karena beberapa alasan yang tidak diketahui, misalnya karena “cincin api” di sekitar Lubang Hitam di jantung Galaksi Bima Sakti jauh lebih kecil dan redup, dan banyaknya bintang-bintang yang menghalangi membuat “polusi cahaya” di semesta, sehingga Lubang Hitam di gakasi kita szendiri lebih sulit untuk diabadikan dengan kualitas baik. (©IndoCropCircles.com)

0 comments:

Post a Comment