About

Saturday, January 8, 2022

Ini Dia! Temuan Teori Einstein yang Belum Pernah Dipublikasikan


Ilmuwan mengungkap “manuskrip Albert Einstein” yang tidak pernah disadari keberadaannya. Manuskrip itu mengungkap teori Einstein yang yang tak pernah dipublikasikan sebelumnya!

Manuskrip yang ditulis pada tahun 1931 itu mengungkap gagasan Einstein tentang awal mula alam semesta. Einstein berpandangan bahwa alam semesta tak serta-merta tercipta lewat satu peristiwa Dentuman Besar atau “Big-Bang”.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f5/Einstein_1921_portrait2.jpg/384px-Einstein_1921_portrait2.jpg

Albert Einstein pada tahun 1921

Gagasan Einstein itu sama dengan gagasan astronom Inggris, Fred Hoyle, yang kini tumbang.

Fred Hoyle, lahir pada tanggal 24 Juni 1915 – meninggal 20 Agustus 2001 pada umur 86 tahun, adalah seorang astronom Inggris terkenal, terutama untuk kontribusinya pada teori nukleosintesis bintang dan pendapat kontroversialnya mengenai hal-hal kosmologi dan ilmiah lainnya secara khusus terutama penolakannya terhadap teori “Big Bang”, sebuah istilah yang awalnya diciptakannya sebagai gurauan, yang mungkin sedikit meremehkan, atas suatu teori yang merupakan saingan utama dari teori miliknya sendiri.

Selain pekerjaannya sebagai seorang astronom, Hoyle adalah seorang penulis fiksi ilmiah, termasuk sejumlah buku yang ditulisnya bersama putranya Geoffrey Hoyle.

Hoyle menghabiskan sebagian besar hidup bekerja di Institut Astronomi di Universitas Cambridge, dan menjabat sebagai direkturnya selama beberapa tahun. Ia meninggal di Bournemouth, Inggris, setelah mengalami serangkaian stroke.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/f/ff/Fred_Hoyle.jpg

Sir Fred Hoyle

Pada akhir tahun 40-an, Hoyle mengungkapkan bahwa semesta tidak tercipta lewat satu peristiwa Dentuman Besar.

Menurut Hoyle, semesta berkembang. Semesta berada dalam keadaan steady state, memiliki kemampatan yang sama meskipun terus mengambang.

Hal itu mungkin terjadi karena materi atau partikel baru terus-menerus tercipta. Hoyle mengutarakan, partikel-partikel kemudian akan bergabung membentuk bintang, galaksi, dan lainnya sehingga menyisakan ruang.

Hal tersebut terjadi pada kecepatan yang pas sehingga bisa mengambil ruang yang ada seiring alam semesta mengembang.

Fakta bahwa Einstein memiliki gagasan yang sama, kata Cormac O’Raifeartaigh, fisikawan dari Waterford Institute of Technology di Irlandia yang menemukan manuskrip itu, menunjukkan bahwa gagasan semesta yang steady state telah muncul sejak sebelum Hoyle.

biggest water in the universe found in quasar

Tak seperti saat ini, teori Dentuman Besar pada masa lalu masih diperdebatkan. Teori Dentuman Besar sendiri mulai berkembang dari hasil observasi Edwin Hubble yang menemukan bahwa galaksi terus bergerak menjauh yang bisa jadi indikasi bahwa semesta dulu lebih mampat.

Manuskrip Einstein itu sebenarnya telah tersimpan lama di Albert Einstein Archives di Yerusalem dan bisa diakses secara bebas di situs web organisasi itu. Namun, manuskrip itu awalnya dikira bagian dari manuskrip lain.

Albert Einstein

Albert Einstein

O’Raifeartaigh yang menemukan manuskrip itu mengaku sangat kaget. Dikutip dari Nature, Senin (24/2/2014), ia mengaku bahwa ia “hampir jatuh dari kursi ketika menyadari isi manuskrip tersebut”.

O’Raifeartaigh dan rekannya kemudian mengirim temuannya sekaligus terjemahannya dalam bahasa Inggris (dari naskah asli yang semula berbahasa Jerman) ke server publikasi ilmiah arXiv.

Saat ini, naskah temuan sudah masuk ke jurnal European Physical Journal.

Kosmolog James Peebles dari Princeton University di New Jersey mengungkapkan, manuskrip itu mungkin “naskah kasar yang dimulai dari kegembiraan karena memiliki ide lalu segera ditinggalkan karena penulisnya akhirnya menyadari bahwa ia telah membodohi dirinya sendiri.”

Cluster_of_Galaxies_in_the_Distant_Cosmos

Tampak ribuan galaksi di alam semesta yang terus mengembang..

Namun, fakta bahwa Einstein masih berkutat dengan idenya membuktikan bahwa ia saat itu masih resistan dengan gagasan tentang ‘Dentuman Besar’.

Einstein menganggap, teori itu “keji”, walaupun ilmuwan lain menunjukkan bahwa itu konsekuensi umum dari teori releativitas umum yang dikembangkannya sendiri.

Helge Kragh, sejarawan ilmu pengetahuan dari Aarhus University, mengatakan, “Apa yang yang ditunjukkan oleh manuskrip itu adalah, walaupun pada akhirnya menerima Dentuman Besar, Einstein tak begitu senang dengan fakta bahwa semesta berubah.” (Nature/ arXiv/ Yunanto Wiji Utomo, Kompas.com)

galaksi galaxies

Tampak ribuan galaksi di alam semesta yang terus mengembang..




 

0 comments:

Post a Comment