Sekelompok arkeolog menemukan rumah tertua dalam sejarah hominin. Hominin adalah sebutan subfamili yang mencakup manusia modern beserta manusia purba yang sudah punah.
Rumah prasejarah yang ditemukan ini adalah sebuah gua. Namanya adalah Gua Wonderwerk di Gurun Kalahari.
Yang menarik, rumah itu telah ditempati kurang lebih selama dua juta tahun. Selama sebagian besar waktu itu, manusia modern bahkan belum ada.
Bagaimana kisahnya?
Para arkeolog telah menemukan bukti bahwa manusia purba hidup di dalam gua itu sekitar 2 juta tahun yang lalu. Mereka juga menemukan penggunaan api paling awal pada satu juta tahun lalu dan kapak tangan paling awal selama lebih dari satu juta tahun lalu. Temuan ini telah dilaporakan oleh Ron Shaar, Ari Matmon, Liora Kolska Horwitz, Yael Ebert, dan Michael Chazan dalam jurnal Quaternary Science Reviews.
"Meski begitu, tidak jelas secara 100 persen manusia purba mana yang tinggal di gua itu. Tidak ada sedikit pun tulang manusia, tidak satu gigi pun, yang pernah ditemukan di sana selama hampir seabad penggalian gua tersebut," kata Horwitz seperti diberitakan Haaretz.
Berbeda dengan gua-gua Gulungan Laut Mati, gua yang satu ini berada di permukaan tanah. Anda tidak perlu turun dari puncak tebing untuk sampai ke sana; tidak ada yang masuk secara tidak sengaja, juga bukan tempat terpencil untuk menyembunyikan satu atau dua mayat di situ. Tapi selama dua juta tahun, para peneliti menegaskan, hominin dengan jelas menggunakan gua ini dan menggunakan perkakas di sana dan makan di sana.
Ini adalah penggunaan alat yang paling awal diketahui di bawah "atap", bukan di udara terbuka, jelas para arkeolog.
Untuk semua penemuan mutakhir tentang evolusi manusia, banyak dari sejarah kuno kita yang benar-benar masih terselubung dalam kegelapan. Ada banyak sekali jenis hominin kuno di Afrika dan kemudian di Eurasia juga; sepertinya ada banyak pencampuran; dan kita tidak tahu siapa nenek moyang langsung kita.
Kita tahu bahwa hominin mulai membuat perkakas batu mentah setidaknya 3,3 juta tahun yang lalu. Jadi, perkakas yang ditemukan di Gua Wonderwerk bukanlah yang paling awal diketahui.
Namun, mereka (yang hidup di Gua Wonderwerk) merupakan yang paling awal diketahui dan ditemukan dalam konteks kehidupan gua, ujar Shaar menjelaskan kepada Haaretz. Dari pengambilan sampel ulang gua itulah validasi penanggalan didasarkan.
Tujuan dari laporan makalah di Quaternary Science Reviews ini sebenarnya adalah untuk meninjau kembali penanggalan Gua Wonderwerk, sebuah gua dalam yang membentang 140 meter ke ujungnya. Gua yang langka di bagian Kalahari itu ditemukan oleh para petani pada tahun 1940-an dan kurang lebih telah digali sejak saat itu.
Pada tahun 2008, arkeolog Prof Michael Chazan dari Universitas Toronto dan Horwitz melaporkannya sebagai bukti paling awal dari hominin penghuni gua. Pada saat itu, mereka mengira semua ini bertanggal sekitar dua juta tahun; yang lain menganggapnya tidak masuk akal. Sekarang penanggalan itu telah divalidasi dan terbukti benar.
Pada saat itu, mereka menyimpulkan bahwa peralatan batu tertua telah dibuat dan disimpan di dalam gua oleh hominin, bukan terbawa oleh arus banjir. Pendapat itu tidak berubah, ucap Shaar.
Siapa sebenarnya yang tinggal di sana? Ada banyak hominid di Afrika bagian selatan pada saat itu. Chazan dan timnya pada 2008 menduga bahwa pembuat perkakas yang paling mungkin itu adalah Homo habilis.
Horwitz memilih lebih berhati-hati dalam menentukan manusia prasejarah yang hidup di gua itu. "Banyak pilihan tapi sama sekali tidak ada petunjuk (DNA atau fosil) di dalam gua itu," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment