About

Friday, October 14, 2022

NASA Ungkap Rencananya Lindungi Bumi dari Asteroid Mematikan



NASA telah mengungkapkan rencananya untuk melindungi Bumi dari asteroid yang bisa memusnahkan semua makhluk hidup.

Belum ada ancaman asteroid dalam waktu dekat. Namun, para ilmuwan khawatir mereka terlambat mengetahuinya. Oleh sebab itu, Gedung Putih AS meminta rencana yang lebih baik untuk memastikan kita aman dari asteroid.

Lindley Johnson, planetary defence officer NASA, mengatakan, peneliti telah menemukan 95% benda dekat Bumi berukuran satu kilometer (0,62 mil). Kini, pencariannya difokuskan pada 5%-nya serta batu-batu kecil yang juga bisa menimbulkan kerusakan.

NASA telah membuat daftar 18.310 objek luar angkasa dalam semua ukuran. Sekitar 800 objek memiliki ukuran 140 meter atau lebih besar.

Menurut Johnson, teleskop darat cukup baik untuk mengambil gambar asteroid yang membesar saat memasuki sistem tata surya dan menghampiri sisi malam Bumi. Yang sulit dideteksi adalah bebatuan yang telah melewati Matahari dan menuju keluar dari tata surya, menghampiri sisi Bumi yang mengalami waktu siang.

tulah yang terjadi pada 2013 ketika asteroid berukuran 20 meter, tiba-tiba muncul dan meledak di Chelyabinsk, Russia – merusak ribuan bangunan dan melukai ratusan penduduk.

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh National Science and Technology Council ini, korban bisa mencapai jutaan jika peristiwa tersebut melanda New York.

Asteroid yang ukurannya tiga kali lebih besar dari itu, juga pernah meledak di atas Tunguska, Rusia, pada 1908 – meratakan hutan seluas 770 mil persegi.

Seperti yang kita tahu, batu luar angkasa raksasa pernah menyapu bersih spesies dinosaurus ketika ia menghantam semenanjung Yukatan, Meksiko, 65 juta tahun lalu.

Johnson menekankan, butuh waktu bertahun-tahun untuk mencoba mematikan asteroid – termasuk beberapa tahun membangun pesawat luar angkasa. “Idealnya, kira-kira sepuluh tahun,” ujarnya.

Misi menyelamatkan Bumi dapat dilakukan dengan “memukul” asteroid atau komet menggunakan pesawat ruang angkasa robotik yang besar dan mampu bergerak cepat. Itu diharapkan bisa mengubah jalurnya.


Atau dalam kasus terburuk, kita bisa meluncurkan nuklir – bukan untuk meledakkan asteroid – tapi memanaskan permukaannya sehingga beberapa material terbuang dan jalurnya menyimpang.

Semua rencana itu melibatkan teknologi masa kini. “Namun, kami berencana menyelidiki teknologi lainnya – teknik yang bisa mengganggu dan mengubah arah asteroid,” kata Johnson.

Para peneliti berharap dapat mengetahui lebih banyak tentang asteroid dari dua misi yang sedang berjalan. Pesawat luar angkasa Osiris-Rex milik NASA, akan mencapai asteroid Bennu dalam tahun ini, dan membawa sampelnya pada 2023. Sementara Hyabusa 2 milik Jepang, sedang mendekati asteroid Ryugu, dan membawa sampelnya pada 2020.

Johnson mengatakan, lupakan rencana mengirim astronaut ke luar angkasa untuk menghentikan asteroid.  

“Cara tersebut bagus untuk menjadi ide cerita film. Namun, kami tidak pernah melihat teknik yang membutuhkan keterlibatan astronaut,” katanya.

Misi seperti ini berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan, dan itu akan sangat menyulitkan jika dilakukan manusia.

0 comments:

Post a Comment