About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, December 31, 2021

Inilah yang Sebenarnya Diprediksi Nostradamus soal Tahun 2022


Di penghujung tahun 2021 ini, sebagian dari Anda mungkin pernah menemukan beberapa artikel yang berbunyi "inilah yang diprediksi oleh peramal terkenal Nostradamus untuk tahun depan". Banyak dari artikel tersebut cenderung membuat prediksi asal-asalan, seolah-olah Nostradamus duduk di tahun 1500-an menulis "dan pada tahun 2021 Anda semua akan berurusan dengan COVID-19, yang pasti akan menjadi mimpi buruk, tetapi bersiaplah karena pada 2022 Chris Pratt mengisi suara Mario (tokoh dalam film Super Mario Bross)."

Tentu tidakalah masuk akal bahwa Nostradamus secara akurat bisa memprediksi masa depan dalam bukunya Les Prophéties (1555). Namun pertama-tama, mari kita lihat prediksi-prediksi yang lebih masuk akal yang dilaporkan untuk tahun 2022.

Di penghujung tahun 2021 ini, sebagian dari Anda mungkin pernah menemukan beberapa artikel yang berbunyi "inilah yang diprediksi oleh peramal terkenal Nostradamus untuk tahun depan". Banyak dari artikel tersebut cenderung membuat prediksi asal-asalan, seolah-olah Nostradamus duduk di tahun 1500-an menulis "dan pada tahun 2021 Anda semua akan berurusan dengan COVID-19, yang pasti akan menjadi mimpi buruk, tetapi bersiaplah karena pada 2022 Chris Pratt mengisi suara Mario (tokoh dalam film Super Mario Bross)."

Tentu tidakalah masuk akal bahwa Nostradamus secara akurat bisa memprediksi masa depan dalam bukunya Les Prophéties (1555). Namun pertama-tama, mari kita lihat prediksi-prediksi yang lebih masuk akal yang dilaporkan untuk tahun 2022.

Satu hal lainnya yang muncul sesekali dalam bukunya adalah Nostradamus "memprediksi" krisis iklim.

"Seperti matahari, kepala akan membakar lautan yang bersinar: Ikan-ikan yang hidup di Laut Hitam akan mendidih. Ketika Rhodes dan Genoa Setengah kelaparan. Orang-orang lokal yang memotongnya harus bekerja keras."

Terkait prediksi krisis iklim ini, tampaknya akan lebih membantu jika dia memperkirakan hubungannya dengan bahan bakar fosil.

Satu bagian lain dari tulisannya menyebutkan kenaikan harga makanan yang menyebabkan orang-orang memakan satu sama lain. Jika kita mau jujur, ini masih terdengar lebih buruk dari tahun 2021.

"Tidak ada kepala biara, para bhikkhu, tidak ada samanera untuk dipelajari; Madu akan jauh lebih mahal daripada lilin-lilin. Begitu tingginya harga gandum, orang itu geger."

Apakah pesan ini berarti sebaiknya kita sekarang membeli semua lilin yang ada sebelum terlambat? Tentu saja itu saran yang buruk yang justru menaikkan harga lilin.

Jadi, apakah Nostradamus ini benar-benar cenayang yang sangat kuat, yang dikutuk untuk memprediksi masa depan?

Tidak.

Kita perlu tahu, semakin tidak jelas suatu bunyi prediksi, maka semakin benar prediksi tersebut atas sejumlah besar topik. Itu sebabnya horoskop tidak mengatakan hal-hal seperti "hati-hati dengan batu bata Lego yang ditinggalkan Daniel kecil di tangga pada hari Selasa atau Anda berada di dunia yang menyakitkan."

Ramalan horoskop biasanya cenderung memilih kalimat seperti "Matahari dalam aspek harmonik akan membuat Anda mengalami perubahan besar", yang sangat samar sehingga Anda dapat membaca apa pun di dalamnya dan sangat tidak membantu dengan situasi mainan Lego yang ditaruh sembarangan di tangga yang bisa mencelakakan Anda.

Nostradamus sangat pandai membuat prediksi yang begitu longgar sehingga pada akhirnya, seseorang akan dapat menganggapnya sebagai peristiwa dunia nyata yang tidak terlalu berbeda. Hal-hal seperti ini dikenal sebagai "postdiksi" atau semacam cocoklogi, di mana Anda tidak mungkin menebak apa yang dia prediksi sebelum peristiwa itu terjadi. Namun setelah suatu peristiwa terjadi, Anda dapat menemukan bagian yang membuatnya terlihat seperti dia sudah tahu selama ini, meski tidak begitu akurat.

Misalnya, sebuah bagian tulisan Nostradamu yang disebut-sebut sebagai prediksi kebangkitan Hitler sama sekali tidak akan memperingatkan Anda tentang Hitler itu sendiri:

"Dari kedalaman Eropa Barat, Seorang anak kecil akan lahir dari orang-orang miskin, Dia yang dengan lidahnya akan merayu pasukan besar; Ketenarannya akan meningkat menuju ranah Timur," tulis Nostradamus.

Jika Anda membacanya sebelumnya, Anda mungkin bisa menebak bahwa yang dia maksud adalah seseorang yang terkenal akan lahir di Eropa Barat, tapi itu saja. Begitu Hitler naik ke tampuk kekuasaan, orang-orang memutuskan ucapan Nostradamus pasti mengacu pada Hitler dan menyatakan Nostrodamus sekali lagi sebagai cenayang prediksi yang luar biasa, pada bagian perkataannya yang sangat kabur itu.

Jadi apa yang sebenarnya diprediksi Nostradamus untuk tahun 2022 adalah "tidak ada". Nostradamus tidak pernah menyebut tahun 2022 dan bunyi prediksinya yang samar dan umum sama seperti ramalan dari orang-orang lain atau buku horoskop pada umumnya.

Thursday, December 30, 2021

Perubahan Iklim Menenggelamkan Kekayaan Arkeologi di Arktika


Diperlukan usaha cepat untuk melestarikan atau mendata ribuan situs arkeologi di Arktika, sebelum mereka tersapu pemanasan global yang menyebabkan cairnya es serta erosi pantai.

Selama ribuan tahun, udara dingin telah melindungi artefak gading, rumah apung, dan sisa-sisa manusia dalam kondisi mendekati sempurna.

Namun, dengan perubahan iklim yang semakin parah di kutub dibanding belahan bumi lainnya, situasi menjadi sangat menyedihkan. Banyak situs akan segera hilang karena ilmuwan dan sumber daya tidak cukup untuk mendata semua yang ada di sana.

“Semakin banyak situs dan struktur kuno di seluruh dunia yang kini berisiko hilang,” tulis sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Antiquity.

“Sekali dirusak, sumber daya tersebut akan hilang selamanya, termasuk warisan manusia dan data ilmiah,” tambahnya.

Setidaknya ada 180 ribu situs di wilayah yang mencakup 12 juta kilometer persegi di Kanada, Rusia, Alaska, dan Greenland tersebut. Para peneliti menunjuk desa Inuit di delta sungai Mackenzie -- yang merupakan lokasi kontak Eropa pertama -- sebagai contoh warisan yang hilang.

Pada 1826, anggota ekspedisi John Franklin yang terkenal, melaporkan ada 17 rumah musim dingin dan struktur komunal di sana. Saat ini, tidak ada yang tersisa.

“Banyak yang mengira, lokasi terpencil akan memberikan perlindungan yang cukup. Namun, bagaimana pun juga, dengan perubahan iklim, itu tidak ada artinya lagi,” kata penelitian tersebut. Mereka mencatat bahwa suhu Arktika telah meningkat dua kali lebih cepat dibanding daerah beriklim sedang.

Malapetaka warisan dunia

Matthew Betts, kurator di Canadian Museum of History, di Gatineau, yang tidak terlibat dalam penelitian, juga mengatakan bahwa peninggalan berusia ribuan tahun telah hilang.

Bulan lalu, ia menyelenggarakan diskusi panel bersama 30 arkeolog dan pemimpin suku untuk bertukar pikiran mengenai respons darurat terhadap “krisis” yang sedang terjadi.

“Ini adalah malapetaka warisan yang terbesar di dunia,” katanya. “Ini terjadi di seluruh dunia, tetapi Kanada memiliki garis pantai terbesar di dunia sehingga kami berada di puncak krisis,” tambah Betts.

Pelestarian adalah pilihan terbaik untuk menyimpan warisan-warisan tersebut, tetapi biayanya sangat mahal.

Untuk sebagian besar situs arkeologi, para ahli merekomendasikan penggalian dan dokumentasi beresolusi tinggi pada koleksi artefak – memetakan lokasi persisnya dan menyusun data untuk dipelajari di waktu mendatang.

“Orang-orang mengatakan tidak ada waktu, namun kita harus segera menggalinya sebelum mereka hilang,” kata Betts.

Ia menambahkan, orang-orang asli akan terkena dampak negatif dari kehilangan peninggalan arkeologi. Di Kanada, klaim tanah harus didukung oleh bukti arkeologi. “Jadi, saat warisan mereka hilang, kemampuan mereka untuk mendapatkan haknya telah rusak,” papar Betts.

Jorgen Hollesen, arkeolog lingkungan di National Museum of Denmark, mengatakan bahwa pemuda asli di Greenland Selatan juga telah kehilangan kesempatan untuk terhubung dengan warisan budaya mereka akibat kerusakan.

“Akan menjadi hal memalukan jika generasi mendatang tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari sejarah seperti yang kita lakukan,” katanya.

 

Tuesday, December 28, 2021

Mengenal Fenomena Lucid Dream, Saat Anda Sadar Sedang Bermimpi dan Bisa Mengontrolnya

Anda sedang berada di suatu tempat yang asing ketika tiba-tiba muncul orang-orang yang Anda kenal. Seketika Anda merasa ada yang janggal dari suasana saat itu. Mungkinkah Anda sebenarnya sedang bermimpi? Lalu kenapa Anda sadar Anda sedang bermimpi? Tenang saja, fenomena sadar dalam mimpi itu cukup umum, kok. Istilahnya adalah lucid dream atau mimpi sadar.

Lucid dream
 adalah keadaan di mana seseorang menyadari dirinya sedang bermimpi dan ia bisa mengendalikan apa yang terjadi dalam mimpinya. Kenapa seseorang bisa mengalami hal ini dan apakah ada hubungannya dengan pengalaman gaib? Cari tahu penjelasannya di sini. 

Apa yang terjadi ketika masuk dalam lucid dream?

Mimpi terjadi saat Anda memasuki tahap tidur REM atau rapid eye movement. Manusia memang memiliki empat tahapan tidur. Yang pertama yaitu tidur ayam, tahap kedua mulai tertidur, ketiga tidur nyenyak, kemudian tahap terakhir yaitu tidur REM.

Dalam tahap tidur REM, detak jantung, pernapasan, dan gerakan bola mata yang tadinya melambat menjadi lebih cepat. Namun, ini semua terjadi ketika Anda masih terlelap. Inilah tahapan tidur yang memungkinkan terjadinya mimpi. Lucid dream pun terjadi pada tahapan tidur ini.

Fenomena ini ditandai dengan kesadaran Anda bahwa saat itu Anda memang sedang bermimpi, bukannya berada di dunia nyata. Kemudian, tak seperti mimpi pada umumnya, Anda punya kendali terhadap apa yang terjadi dalam mimpi tersebut. Misalnya di dalam mimpi sadar Anda, Anda melihat ada sebuah rumah di seberang sungai. Anda tidak tahu apa atau siapa yang ada di dalam rumah tersebut, maka secara sadar Anda menggerakkan diri untuk menyeberangi sungai dan mendekati rumah tersebut, persis seperti di dunia nyata.

Akan tetapi, kejadian dalam mimpi sadar Anda belum tentu masuk akal. Seperti mimpi lainnya, Anda bisa melakukan hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata atau bertemu dengan orang-orang tak terduga. Misalnya Anda mimpi berada satu pesawat dengan artis idola Anda. Lalu secara sadar, Anda memberanikan diri untuk mengajak artis tersebut untuk terjun ke luar pesawat bersama-sama.

Di dunia nyata, hal-hal seperti ini tidak mungkin terjadi, bukan? Namun, justru karena Anda sadar Anda sedang berada dalam mimpi, Anda jadi berani bicara langsung dengan artis idola tanpa gugup. Tak tanggung-tanggung, Anda juga lompat ke luar pesawat dan melayang-layang di angkasa. Ini berarti Anda punya kendali terhadap mimpi Anda sendiri.

 Apakah semua orang bisa mengalami lucid dream?

Sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk menyadari sedang bermimpi, tapi tergantung seberapa cepat Anda menyadari hal ini dan kemudian bisa mengontrolnya. Setidaknya setiap orang akan mengalami lucid dream satu kali seumur hidupnya secara tidak disengaja. 

Apakah mimpi sadar berguna bagi kesehatan?

Tujuan manusia mengalami lucid dream sendiri belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, banyak terapis dan ahli yang memanfaatkan kondisi mimpi sadar sebagai pengobatan atau terapi. Misalnya untuk menyembuhkan trauma psikologis, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan kepekaan diri, dan menjelajahi alam bawah sadar.

Pasalnya, dalam mimpi sadar Anda, Anda bisa melakukan berbagai hal yang belum bisa atau tidak mungkin Anda lakukan di dunia nyata. Bahkan beberapa terapis akan memicu mimpi sadar pada orang yang lumpuh agar dalam mimpinya ia bisa merasakan bebasnya bergerak dan berjalan. 

Anda bisa berlatih agar mengalami mimpi sadar

Meskipun dalam kebanyakan kasus mimpi sadar terjadi begitu saja tanpa disengaja, para ahli telah menemukan beberapa teknik untuk memicu mimpi sadar.

Salah satunya yaitu sebelum tidur Anda harus meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang ingin Anda mimpikan. Mungkin Anda ingin mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapi atau pergi ke suatu tempat. Apapun itu, fokus pada pikiran tersebut hingga Anda tertidur.

Proses ini disebut dengan predeterminasi dan harus selalu dilatih berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama. Anda juga bisa memancing mimpi sadar dengan membiasakan diri untuk bangun tidur setiap lima sampai enam jam. Akan tetapi, cara ini tidak direkomendasikan untuk dilakukan setiap hari karena bisa mengacaukan jam tidur Anda. Jam tidur yang tidak teratur atau kurang tentu dapat membahayakan kesehatan. 

Aktivitas otak dalam lucid dream

Sebuah penelitian di Bonn University menguak perubahan tubuh, khususnya otak, saat memasuki lucid dream. Penelitian ini dilakukan pada 20 orang mahasiswa yang sudah dilatih selama empat bulan untuk memiliki kemampuan bermimpi sadar. Setelah dilatih, terpilih enam peserta yang mengalami lucid dream lebih dari 3 kali setiap minggu.

Hasil dari penelitian menunjukan ketika peserta mengalami mimpi sadar, aktivitas elektrik pada otak di bagian tertentu mengalami peningkatan. Aktivitas ini sangat mirip dengan aktivitas orang yang sedang sadar atau terbangun dari tidurnya. Namun, hal ini terjadi ketika para peserta memasuki tahap tidur REM. 

Karena itu, mimpi sadar sebenarnya adalah sebuah fenomena medis yang bisa diteliti lebih lanjut. Jadi mengalami mimpi sadar bukan berarti Anda sedang mengunjungi dimensi lain atau sedang mengalami kejadian gaib. Mimpi sadar hanyalah kelainan aktivitas otak yang terjadi saat Anda tidur.




Sunday, December 26, 2021

Hilang dari Sejarah Selama 1.000 Tahun, Lokasi Biara Kuno Skotlandia Terlacak


Satu dekade setelah pencarian Biara Pictish di Skotlandia, para arkeolog yang tergabung dalam The Book of Deer Project akhirnya menemukan titik terang.

Pencarian tersebut berawal dari sebuah kitab kuno berjudul The Book of Deer  yang telah disimpan di perpustakaan Universitas Cambridge sejak 1715.

Buku yang ditulis oleh biarawan Pictish ini merupakan manuskrip berhiaskan emas dan perak yang berisi injil Perjanjian Baru.

Ia juga merupakan bukti fisik keberadaan bahasa kuno bangsa Skotlandia, Gaelic; dan memberikan detail menarik tentang kehidupan sehari-hari seperti kegiatan gereja, budaya dan masyarakat Skotlandia kuno.

Para arkeolog pun ingin mengetahui lebih jauh mengenai buku tersebut, dimulai dari lokasi tempatnya ditulis. Sayangnya, biara Pictish telah "hilang" dari catatan sejarah selama 1.000 tahun lamanya.

Petunjuk yang para arkeolog miliki hanyalah deskripsi yang ditulis di pinggir halaman The Book of Deer, termasuk informasi bahwa biara bisa dilihat dari Deer Abbey, tempat tinggal baru para biarawan setelah meninggalkan biara Pictish.

Kini, para peneliti meyakini telah menemukan lokasi biara Pictish.

Saat menggali di Desa Old Deer di Aberdeenshire, Skotlandia; para arkeolog menemukan reruntuhan batu dan gerabah kuno, lengkap dengan perapian dan sisa arang.

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa benda-benda tersebut berasal dari tahun 1147 -1460 atau pada masa awal Abad Pertengahan ketika biara masih berdiri.

Selain itu, penggalian juga memunculkan sisa-sisa gedung berbentuk lingkaran yang berupa pintu dari batu dan lubang-lubang tiang.

"Proyek ini telah dilakukan dengan kerja keras selama bertahun-tahun untuk mengidentifikasi lokasi situs biara yang hilang," kata Bruce Mann, seorang arkeolog didampingi anggota Dewan Aberdeenshire, dikutip dari Newsweek pada hari Selasa (9/1/2018).  

"Penemuan terakhir ini mungkin akhirnya mengisyaratkan bahwa misteri tersebut akhirnya telah dipecahkan. Penggalian lebih jauh tentu dibutuhkan, tapi terlepas bagaimana akhirnya, ini adalah temuan yang signifikan untuk tidak hanya Desa Old Deer, tapi juga Aberdeenshire," kata Mann. 


 

Friday, December 24, 2021

Planet Sembilan yang Mengintip Dari Tepi Tata Surya



Planet X ! Terminologi ini tentu tidak asing bagi para penggemar teori konspirasi. Tapi istilah ini pertama kali muncul ketika Percival Lowell memprediksi kehadiran sebuah planet lain yang ikut mengganggu orbit Uranus dan memulai pencarian planet ke-9.

Singkat cerita, setelah kematian Lowell, Clyde Tombaugh menemukan Pluto. Tapi Pluto terlalu kecil untuk bisa mengganggu orbit Uranus.  Akan tetapi ide tentang planet lain di tepi Tata Surya masih bertahan. Baik dalam konteks pencarian lewat pengamatan maupun oleh para penggemar teori konspirasi.

Kehadiran sebuah planet lewat perhitungan matematika bukan hal baru. Setidaknya sejarah mencatat demikian. Neptunus adalah planet pertama yang ditemukan lewat perhitungan oleh John Couch Adams dari Inggris, dan Urbain Jean Joseph Le Verrier dari Perancis, secara terpisah. Keduanya memprediksi kehadiran sebuah planet besar yang mengganggu orbit Uranus.

Perhitungan yang dilakukan kemudian dikonfirmasi oleh pengamatan. Neptunus diamati oleh Johann Gottried Galle di Observatorium Berlin berdasarkan perhitungan Le Verrier.  Ada perhitungan yang berhasil, ada juga yang gagal. Kehadiran planet Vulkan di antara Merkurius dan Matahari tak pernah ditemukan.

Nah, satu abad setelah Percival Lowell memperkirakan kehadiran planet X, perhitungan yang sama kembali diajukan untuk menemukan planet ke-9!

Kali ini hasil perhitungan tersebut diajukan oleh Konstantin Batygin dan Mike Brown. Pemodelan matematika dan simulasi komputasi yang dilakukan keduanya memberi indikasi kehadiran planet masif diarea Sabuk Kuiper yang diberi kode Planet Sembilan. Nama Planet Sembilan digunakan sebagai indikasi pengganti dari Pluto si planet ke-9 yang sudah diklasifikasi ulang sebagai planet katai. Pada tahun 2003, Mike Brown menemukan Eris yang ia sebut kandidat planet ke-10 yang kemudian memicu kontroversi pendefinisian ulang planet oleh IAU.

Nama lain yang digunakan untuk planet Sembilan adalah George, Planet of the Apes, Jehoshaphat dan Phattie.

Kedua peneliti dari Caltech ini menemukan bukti ada planet yang dikategorikan sebagai planet Bumi-super yang massanya sekitar 10 massa Bumi, di tepi Tata Surya. Tepatnya di area sabuk Kuiper. Planet ini diprediksi memiliki orbit yang lonjong dan posisi terdekatnya dari Matahari pun sekitar 200 AU atau hampir 20 kali jarak Neptunus – Matahari! Bahkan planet ini butuh waktu 10.000 – 20.000 tahun untuk bisa mengelilingi Matahari.

Tapi, yang perlu diingat, planet ini masih belum dikonfirmasi keberadaannya lewat pengamatan. Jadi secara resmi, planet Sembilan ini belum ada.

!break!
Pencarian planet Sembilan. Dalam gambar Orbit obyek Sabuk Kuiper, Planet Sembilan dan area yang diamati oleh teleskop Subaru. (JPL Batygin & Brown/Caltech - diagram A. Cuadra-Science)
Pencarian Planet Sembilan

Pencarian planet Sembilan dimulai tahun 2014 saat Chad Trujillo dan Scott Sheppard menemukan obyek Sabuk Kuiper 2012 VP113 yang jarak terdekatnya dengan matahari 80 AU. Obyek Sabuk Kuiper yang dipanggil Biden tersebut merupakan obyek kedua yang memiliki orbit sangat jauh. Obyek lainnya ada Sedna yang perihelionnya 76 AU. Dari orbit Biden dan Sedna inilah, dibangun dugaan tentang keberadaan planet masif lainnya yang bersembunyi di balik kegelapan, menggembalakan benda-benda kecil di tepi Tata Surya.

Hal inilah yang mengawali kolaborasi astronom teoretis Konstantin Batygin dan astronom pengamat Mike Brown untuk mencari tahu keberadaan planet masif tersebut. Menariknya lagi, tujuan awalnya justru bukan untuk menemukan planet baru tapi untuk membuktikan kalau ide planet masif itu hanya ide gila lainnya. Selama beberapa dekade pencarian planet lain di tepian Tata Surya tidak pernah membuahkan hasil. Bahkan survei WISE atau Wide-Field Infrared Survey Explorer tidak berhasil menemukan planet masif seukuran Jupiter dan Saturnus di area Sabuk Kuiper yang kemudian mematahkan teori kehadiran planet Tyche.

Tapi, astronom tetaplah astronom. Mereka adalah peneliti yang ketika membantah pun harus punya bukti dan argumentasi yang kuat, alih-alih hanya beropini tanpa bukti.

Maka, teori dan data yang ada pun dikaji. Pada akhirnya, pemodelan matematika dibangun untuk melihat berbagai kemungkinan yang didasarkan pada teori dan data pengamatan yang sudah ada. Perspektif dari sisi teori dan observasi pun dipaparkan untuk memperoleh kajian terbaik. Keduanya membangun model dari model gangguan yang ditimbulkan dan mempengaruhi obyek KBO lainnya.

Pemodelan dibuat dan simulasi komputasi pun dilakukan. Yang pasti ini bukan pekerjaan utak atik gathuk yang dengan mudah menghasilkan kesimpulan.

Dari kajian yang dilakukan, ditemukan ada kemiripan pada orbit Sedna, 2012 VP 113, 2004 VN112, 2007 TG422, 2010 GB174, dan 2013 RF98. Ke-6 obyek ini adalah obyek-obyek yang menempati area Sabuk Kuiper, area dimana komet periode pendek berasal.

Kemiripan yang ditemukan, orbit ke-6 obyek Sabuk Kuiper ini mengelompok dan bergerak dari selatan ke utara saat memotong bidang Tata Surya dengan kecepatan yang berbeda-beda.  Kemiringan orbit ke-6 KBO juga mirip. Miring ke arah yang sama dengan sudut 30 derajat relatif terhadap orbit ke-8 planet yang ada di Tata Surya. Menariknya, meskipun bergerak dengan kecepatan berbeda, saat dilihat, ke-6 KBO itu bisa berada pada lokasi yang sama. Dengan kata lain, sumbu ke-6 obyek Sabuk Kuiper ini sejajar dan mereka mengelompok pada area yang sama.

Pada awalnya diduga bisa saja hal tersebut terjadi karena bias pengamatan atau memang kebetulan. Jika memang kebetulan pun ini adalah kebetulan yang luar biasa. Karena kemungkinan tersebut hanya terjadi 0,007%. Tapi jika bukan kebetulan maka tentunya ada sesuatu yang bisa mempengaruhi gravitasi ke-6 KBO tersebut untuk memiliki orbit yang mengelompok. Dan sesuatu itu harus memiliki massa yang cukup masif untuk bisa memberi pengaruh.

!break!
Ada beberapa teori yang diajukan untuk dikaji.

Teori pertama yang diajukan adalah kehadiran obyek lainnya di Sabuk Kuiper yang masih belum ditemukan. Seandainya ada cukup banyak obyek di Sabuk Kuiper, maka pengaruh gaya tarik yang diberikan dapat memicu dan menjaga pengelompokan orbit KBO tersebut.  Tapi seberapa banyak yang dibilang banyak agar kondisi yang diamati saat ini bisa tercapai?

Setidaknya Sabuk Kuiper harus memiliki massa 100 kali lebih besar dari massa seluruh obyek di Sabuk Kuiper saat ini. Kajian lebih lanjut menunjukan teori ini lebih sulit dan skenario ini pun gugur karena tidak memungkinkan.

Teori lainnya, keberadaan planet masif lain yang bertindak sebagai penggembala yang menjaga obyek di KBO untuk tetap berada dalam kesejajaran mereka. Maka dibangunlah pemodelan dan simulasi untuk membuktikan teori tersebut.

Hasil simulasi memperlihatkan, jika ada planet masif dengan orbit yang tidak sejajar maka kesejajaran atau pengelompokan ke-6 obyek KBO tersebut bisa terjadi dan dipertahankan. Orbit tidak sejajar disini mengacu pada perihelion si planet masif tersebut berada 180 derajat dari perihelion obyek lainnya. Dengan kata lain, perihelion si planet berseberangan dari obyek KBO lainnya.

Tapi pertanyaan lain muncul. Dengan konfigurasi orbit seperti ini, bukankah akan terjadi papasan yang menyebabkan orbit tidak stabil untuk jangka panjang. Bahkan ada kemungkinan terjadi tabrakan. Tapi ternyata, setelah menjalankan simulai untuk rentang waktu panjang, ditemukan kalau orbit bersebrangan si planet ke-9 justru mencegah obyek di Sabuk Kuiper saling bertabrakan dan bahkan menjaga semuanya tetap berkelompok dan sejajar. Sebagai contoh, setiap 4 orbit yang diselesaikan planet Sembilan, obyek Sabuk Kuiper sudah menyelesaikan 9 kali orbitnya. Tidak ada tabrakan.

Keberadaan planet Sembilan tidak hanya menjelaskan kesejajaran obyek Sabuk Kuiper. Kehadirannya bisa memecahkan persoalan orbit Sedna dan 2012 VP113 yang misterius. Jarak terdekat kedua obyek itu bahkan tak pernah mendekati Neptunus. Secara umum, obyek-obyek KBO dipengaruhi oleh Neptunus, Mereka dilontarkan ke luar oleh Neptunus tapi kemudian akan kembali lagi.

Jika Planet Sembilan memang ada, maka ia yang mencuri obyek KBO dan secara perlahan mendorongnya ke luar dan menempatkannya pada orbit yang tidak dipengaruhi Neptunus.

Simulasi ini juga berhasil memprediksi keberadaan obyek Sabuk Kuiper yang orbitnya tegak lurus bidang orbit planet – planet di Tata Surya. Hasil tersebut sesuai dengan hasil pengamatan selama 3 tahun terakhir. Para pengamat sudah mengidentifikasi empat obyek yang orbitnya tegak lurus orbit Neptunus.  Untuk memastikan, ke-4 obyek itu kemudian dimasukan dalam simulasi dan hasilnya ternyata cocok!

!break!
Planet Sembilan dan pengelompokan orbit 6 obyek Sabuk Kuiper lainnya. (Caltech/R. Hurt/IPAC)
Menjejak Planet Sembilan

Untuk bisa memecahkan semua persoalan Sabuk Kuiper yang dipaparkan di atas, jarak terdekat  planet Sembilan dengan Matahari harus di antara 200 – 350 AU. Dan meskipun agak sulit untuk menentukan jarak terjauhnya, tapi diperkirakan aphelion planet Sembilan berada pada jarak 500 – 1200 AU. Sebagai perbandingan jarak Neptunus 30 AU dari Matahari.

Pertanyaan lain, semasif apa planet masif yang bisa menjadi planet penggembala bagi obyek-obyek di KBO ini? Minimal, planet Sembilan harus memiliki massa 5 massa Bumi untuk bisa memberi pengaruh gravitasi pada obyek KBO lainnya. Dan dari hasil simulasi, idealnya Planet Sembilan memiliki massa sekitar 10 massa Bumi.

Dari massanya bisa dipastikan planet Sembilan merupakan planet Bumi-super. untuk ukuran, planet Sembilan diperkirakan memiliki ukuran 2 – 4 kali ukuran Bumi dan orbit sebidang dengan orbit 6 obyek KBO yang mengelompok tersebut.

Keberadaan planet Bumi-super bukanlah sesuatu yang “aneh”. Setidaknya pemodelan evolusi Tata Suryamenunjukan kehadiran planet masif lainnya atau planet Bumi-super memang dimungkinkan. Meskipun kemudian planet ini terlontar saat proses migrasi planet-planet raksasa di Tata Surya.  Diduga penyebab utama terlontarnya planet Bumi-super adalah papasannya dengan Jupiter saat proses migrasi planet-planet ke lokasinya saat ini.

Secara teori dan pemodelan, kehadiran planet Sembilan memang dimungkinkan. Akan tetapi ada pekerjaan rumah yang lebih besar untuk Konstantin Batygin dan Mike Brown. Menemukan planet Sembilan lewat pengamatan. Tanpa bukti pengamatan, pekerjaan ini hanya teori yang tidak terbukti.

Survei WISE dalam cahaya inframerah juga tidak memberikan hasil kehadiran planet masif seukuran Jupiter dan Saturnus.

Pengamatan juga dilakukan dengan Teleskop Subaru 8,2 meter di Mauna Kea, Hawaii dan belum memberikan hasil. Tidak mudah untuk bisa menemukan planet Sembilan karena ia seharusnya sangat redup dan akan lebih banyak menghabiskan waktunya jauh dari Matahari.

Untuk yang tertarik, pencarian planet Sembilan bisa dilakukan dengan teleskop kembar 10 meter W.M. Keck di Hawaii.  Dan diharapkan kehadiran Large Synoptic Survey Telescope di masa depan bisa menjadi jawaban. Satu hal penting yang menjadi kendala dalam pencarian ini adalah, orbit planet Sembilan memang bisa diprediksi lewat simulasi. Akan tetapi kedua astronom tersebut tidak bisa memberikan perkiraan dimana planet Sembilan itu berada saat ini.

Pada akhirnya, pencarian planet Sembilan memang mirip mencari jarum di jerami. Seandainya planet Sembilan ditemukan, maka Mike Brown memastikan tidak akan ada perdebatan apakah planet Sembilan sebuah planet atau bukan, karena ia seharusnya memenuhi semua syarat planet yang dibuat oleh IAU pada tahun 2006.

Sebaik apapun hasil pemodelan, jika tidak ada konfirmasi pengamatan maka ia hanya akan menjadi teori dan spekulasi. Jadi kita tunggu saja!

Thursday, December 23, 2021

Peta Buache dari Abad ke-18 Ini Ada Gambar Benua Antarktika, Benarkah?


Menelisik pengungkapan Antarktika sudah lama menjadi daya tarik oleh kalangan Barat. Seperti Aristoteles dan Klaudius Ptolemeus, mereka percaya bahwa ada benua di belahan paling selatan yang disebut Terra Australis.

Dugaan adanya benua di selatan bertujuan agar menyeimbangkan bentuk Bumi yang daratannya terlalu berkumpul di belahan utara. Selanjutnya, banyak kartografer Eropa masa Renaisans membuat peta dengan memuat benua belahan selatan, meski tak akurat, karena hanya untuk kepentingan menguatkan hipotesis itu.

Sebelumnya dikabarkan, Piri Reis dari Kesultanan Ottoman Turki abad ke-14 memuat dataran Antarktika dengan cukup akurat. Meski demikian hingga kini masih teka-teki apakah dataran yang digambarkan Reis adalah Antarktika atau bukan.

Setelah itu ada pun yang lebih menarik lagi bagi para ilmuwan. Philippe Buache de La Neuville membuat peta daratan belahan selatan itu secara lengkap pada abad ke-18 berjudul "Carte des Terres Australes comprises entre le Tropique du Capricorne et le Pôle Antarctique où se voyent les nouvelles découvertes faites en 1739 au Sud du Cap de Bonne Esperance".

Dalam bahasa Indonesia, judul itu berarti: Peta Terra Austalis yang terdapat di antara Tropic of Capricorn dan Kutub Antarktika, di mana penemuan baru yang dibuat pada tahun 1739 di selatan Tanjung Harapan dapat dilihat.

Peta yang dibuatnya memiliki bentuk keakuratan yang tinggi dengan bentuk benua Antartika, tanpa tertutup es, menurut Charles Hapgood dalam bukunya Maps of the Ancients Sea Kings (1966). Sejarah tidak pernah mencatat sebelumnya bahwa peradaban Barat pernah melihat Antarktika sebelum James Cook pada pelayarannya 1773.

Benua Antarktika  diketahui sudah pernah disinggahi oleh peradaban Polinesia sekitar 1.300 tahun lalu, dan terekam dalam sastra lisan mereka. Kisah ini dimiliki oleh beberapa kelompok Maori yang dilakukan oleh tokoh bernama Hui Te Rangiora bersama krunya.


Buache sendiri adalah kartografer yang dikenal sebagai ahli geografi, dan memulai karirnya sebagai asisten dan pekerja magang seorang kartografer, Guillaume de L'Isle.

Ketika L'Isle meninggal pada 1726, perusahaannya diambil oleh Buache yang juga menikahi putri pembimbingnya itu. Dia juga memiliki keponakan bernama Jean Nicolas Buache (1741-1825) yang juga kartografer kerajaan.

Dalam membuat peta, Buache menggunakan berbagai referensi seperti pengetahuan geografis, penelitian ilmiah, jurnal para penjelajah dan misionaris kontemporer, dan pengamatan langsung secara astronomis.

Hasilnya, dalam peta-peta yang dibuatnya memiliki hipotesis yang benar adanya, seperti keberadaan Alaska dan Selat Bering. Meski demikian, tidak semua spekulasinya benar.

Pada peta Buache yang tahun 1739 misalnya, ia menduga ada laut di tengah-tengah Antarktika.  Padahal, seperti yang kita tahu, tak ada laut atau permukaan air yang membelah Antarktika kini.

Hapgood menduga Buache menggunakan beberapa peta yang digunakan oleh peradaban kuno yang maju, atau oleh 'kartografer asing'. Jika demikian, kartografer atau peradaban kuno manakah yang mengetahui pasti seperti apa topografi Antarktika tanpa es?

Pada legenda atau keterangan yang Buache berikan di petanya menggunakan kata "diduga" dan "dicurigai".

Sebenarnya ada beberapa hal yang kurang akurat dalam peta Buache ini yang bisa dibaca dari keteranga-keterangannya.


Dalam anggapan ada laut besar yang memisahkan dua daratan Antarktika misalnya, Buache dalam keterangan peta ini baru dugaannya yang percaya akan hal itu karena merujuk sungai besar di Siberia yang menciptakan gunung es di Utara. Laut itu disebut Bassin terreste (cekungan air yang terkurung daratan).

Kesalahan Buache juga mudah ditemukan, seperti Selandia Baru yang ditampilkan sebagai semenanjung daratan Antarktika di Samudera Pasifik. Kesalahan ini diduga karena menggunakan data laporan Abel Tasman yang tiba ke sana pada 1643 di Kepulauan Motukawao (Isles of Three Kings).

Abel Tasman belum memetakan Selandia Baru secara lengkap. Buache menarik tanjung Pulau Utara, Selandia Baru langsung ke Antarktika, padahal masih ada Pulau Selatan yang lebih besar, serta laut yang memisahkan bermil-mil jauhnya.

Hal serupa terjadi pada Pulau Bouvet yang merupakan pulau terpencil di selatan Atlantik yang dikira tanjung sisi lain Antarktika. Itu karena Buache menggunakan jurnal penjelajah Prancis Jean Baptiste Charles Bouvet de Louzier yang melaporkan banyak gunung es selama perjalannya ke selatan.




 

Wednesday, December 22, 2021

Legenda Hercules Menangkap Babi Erymanthian yang Meyusahkan Warga


Babi Erymanthian merupakan hewan menakutkan dalam mitologi Yunani. Menangkapnya hidup-hidup adalah salah satu tugas yang diminta Raja Eurystheus untuk diselesaikan oleh seorang pahlawan setengah dewa bernama Hercules.

Babi hutan raksasa itu hidup di Gunung Erymanthos, wilayah suci dewi pemburu bernama Artemis. Ketika babi itu mencapai lahan pertanian ia akan menghancurkan segala sesuatu. Menaklukan babi itu bukanlah hal yang mudah dan itulah alasan Raja Eurystheus memilih Hercules. Kejadian ini dikenal sebagai fourth labour of Heracles. 

Pada perjalananya memburu babi hutan di laman perpustakaan digital Perseus, Hercules berhenti untuk mengunjungi temannya bernama Pholus, centaur yang tinggal di sebuah gua dekat Gunung Erymanthus. Kedua sahabat itu meminum anggur hingga mabuk. Bau anggur pun menarik semua centaur yang ada di gunung

Menurut sebuah cerita di Greekmythology, para centaur itu marah karena ada seseorang yang meminum semua anggur mereka. Para centaur menyerang ke gua Pholus. Hercules pun menembakkan panah beracun ke arah para centaur dan lari mengejari mereka sejauh dua puluh mil. 

Saat Hercules pergi, Pholus menarik anak panah dari salah satu centaur yang mati. Ia bertanya-tanya, bagaimana panah kecil itu membunuh mahluk besar seperti centaur. Tiba-tiba anak panah itu terlepas dari tanganya dan menghujam kakinya. Membuat Pholus mati di tempat.

Pada peperangan kecil itu Chiron, seorang centaur, juga menerima luka dari anak panah beracun dari darah Hydra (naga dengan banyak kepala). Walaupun ia mahluk abadi, Chiron dapat merasakan sakitnya. Chiron kemudian memberi beberapa nasihat bagaimana cara menangkap babi hutan. Chiron berkata bahwa ia harus memancingnya ke salju tebal. Sehingga menyulitkan hewan itu untuk bergerak. 



Bagi Hercules tidak sulit untuk menemukan babi hutan itu. Dia bisa mendengar binatang itu mendengus dan menghentak saat dia mencari sesuatu untuk dimakan. Hercules mengejar babi hutan itu berkeliling gunung, berteriak sekeras yang dia bisa.

Babi hutan itu ketakutan dan kehabisan napas, ia bersembunyi di semak-semak. Hercules mengejarnya selama hampir satu minggu sebelum menancapkan tombaknya ke semak-semak dan mendorong hewan yang kelelahan itu ke hamparan salju yang dalam. 

Kemudian dia menjebak babi hutan itu ke dalam jaring dan membawanya pulang. Hecules menipang babi itu di pundaknya. Pada saat tiba di kastil, babi hutan itu sudah mulai pulih. Hercules menjatuhkannya ke kaki Eurysheus. Babi hutan itu mengangkat kepalanya dan mendengus dengan marah. 

Raja Eurysheus kagum oleh kekuatan Hecules sekaligus ketakutan melihat babi itu. Ia berteriak dan lari dan tidak ada yang melihat raja dalam beberapa hari. Menurut suatu cerita, saking takutnya ia bersembunyi pada sebuah toples.

Babi, menurut laman Universitas Waterloo, pada era Yunani kuno, sering dikaitkan dengan dewa tertentu atau dikirim oleh mereka untuk menghukum manusia. Artemis, dewi perburuan, gunung, dan hutan adalah yang paling dekat hubunganya dengan babi hutan. 

Sebagai hewan buas dan galak, babi hutan dianggap sebagai simbol dari satu sifat Artemis, yang mampu melepaskan kerusakan secara tiba-tiba dan kejam pada manusia dan harta benda mereka.

Salah satu ceritanya adalah Baby Kalydonian yang dikirim oleh Artemis kepada Raja Oeneus karena dia gagal mempersembahkan buah pertama dari panennya.




 

Tuesday, December 21, 2021

NASA Potret Tiga Lubang Misterius di Samudra Arktika


Masih banyak tempat di bumi yang menyimpan misteri. Salah satunya di Samudra Artik.

Baru-baru ini, seorang ilmuwan Badan Antariksa AS (NASA) memotret gambar tiga lubang es misterius di Laut Beaufort timur. Gambar tersebut diambil saat dia melakukan penerbangan rutin di Samudra Arktik pada awal bulan ini.

Uniknya, lubang-lubang tersebut menjadi yang pertama dari jenisnya yang pernah diketahui. Para peneliti hingga saat ini masih mencoba memahami itu lubang apa dan bagaimana bisa ada di sana. Pakar misi IceBridge NASA, John Sonntag menangkap gambar ini pada 14 April.

(Baca juga: Peneliti Temukan "Saudara" Matahari yang Hilang)

"Saya tidak ingat pernah melihat benda semacam ini di tempat lain," tulis Sonntag dalam catatan lapangannya dikutip dari Newsweek, Minggu (22/04/2018). Lubang-lubang itu berada sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut dari Mackenzie River Delta, Kanada.

Hingga saat ini, lubang-lubang tersebut masih membingungkan peneliti. Apalagi menurut ilmuwan proyek IceBridge lain, Nathan Kurtz menyebut, dari gambar tersebut diketahui bahwa lubang-lubang itu berada di daerah es tipis. Ini membuat Kurtz tak yakin apa yang menyebabkannya.

"Saya tidak yakin jenis dinamika apa yang bisa menyebabkan lubang semi lingkaran dan punya fitur yang mengelilinginya itu. Saya belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya," ujar Kurtz.

Menanggapai gambar tersebut, Walt Meier, seorang ilmuwan di National Snow and Ice Data Center mengungkapkan kemungkinan lingkaran tersebut merupakan hasil dari pencucian air di atas salju dan es sebagai permukaan segel untuk udara.

"Atau itu bisa menjadi semacam fitur drainase yang dihasilkan ketika lubang terjadi," kata Meier.

Chris Shuman, seorang ahli gletser yang berbasis di NASA Goddard Space Flight Center juga mengungkap kemungkinan lubang itu hasil peleburan air hangat melalui Samudra Arktik. Air panas yang dimaksud mungkin berasal dari mata air hangat, air tanah yang mengalir dari pegunungan atau arus tertentu. Air panas tersebut membuat jalannya menuju permukaan laut dan membuat lubang tersebut.

Saat ini, dengan hanya sebuah foto, apa yang menyebabkan lubang itu masih akan jadi misteri.





 

Sunday, December 19, 2021

Kenapa Suku Aztek Suka Bikin Ritual Pengorbanan Manusia Berdarah-darah


 Pada tahun 1521 penakluk dari Spanyol Hernán Cortés dan para anak buahnya tiba di ibu kota Aztek, Tenochtitlán. Menurut cerita mereka, di sana mereka menyaksikan upacara yang mengerikan.

Dalam upacara atau ritual tersebut, para pendeta Aztek membelah dada orang-orang yang jadi tumbal pengorbanan manusia dengan menggunakan pisau obsidian yang tajam. Mereka kemudian mempersembahkan jantung para korban yang masih berdetak kepada para dewa.

Kebrutalan ritual tak sampai di situ. Sikap kejam para pendeta Aztek tak cuma tecermin pada cara membunuh para korban tersebut, tetapi juga pada cara menangani tubuh para korban yang sudah meninggal. Setelah mengambil jantung para tumbal yang malang, para pemuka kepercayaan suku itu kemudian melemparkan tubuh para korban yang tak bernyawa tersebut ke bawah tangga kuil Templo Mayor yang menjulang tinggi.

Andrés de Tapia, salah seorang conquistador atau penakluk dari Spanyol, menggambarkan dua menara bundar yang mengapit Templo Mayor itu seluruhnya terbuat dari tengkorak manusia. Di antara kedua menara tersebut, ada sebuah rak kayu yang menjulang tinggi yang menjadi tempat ribuan tengkorak dengan lubang-lubang di kedua sisinya yang memungkinkan tengkorak-tengkorak itu ditumpuk ke tiang-tiang kayu.

Membaca kisah-kisah ini ratusan tahun kemudian, banyak sejarawan menolak laporan-laporan abad ke-16 tersebut. Awalnya mereka menganggap laporan-laporan itu sebagai propaganda liar yang dilebih-lebihkan yang dimaksudkan untuk membenarkan pembunuhan kaisar Aztek Moctezuma, penghancuran Tenochtitlán yang kejam, dan perbudakan rakyatnya.

Namun pada tahun 2015 dan 2018, para arkeolog yang bekerja di situs penggalian Templo Mayor di Mexico City menemukan bukti ritual pengorbanan manusia yang meluas di antara suku Aztek. Bukti-bukti itu adalah menara-menara tengkorak dan rak-rak tengkorak sebagaimana yang pernah digambarkan oleh para penakluk dalam catatan-catatan mereka.

Sejarawan Spanyol Fray Diego de Durán melaporkan bahwa setidaknya 80.400 pria, wanita, dan anak-anak telah dikurbankan untuk upacara di Templo Mayor di bawah kaisar Aztek sebelumnya. Bukti-bukti arkeologi yang semakin banyak ditemukan membuktikan bahwa ilustrasi-ilustrasi mengerikan yang ada dalam teks-teks berbahasa Spanyol pada abad ke-16 dan gambar-gambar dalam mural kuil dan ukiran batu mengenai ritual mengerikan suku Aztek itu ternyata benar.


Pertanyaannya, mengapa orang-orang Aztek melakukan upacara brutal seperti itu? John Verano, seorang profesor antropologi di Tulane University, menjelaskan bahwa praktik ritual pengorbanan manusia tersebut memiliki makna spiritual bagi suku Aztek.

"Itu adalah hal yang sangat serius dan penting bagi mereka,” kata Verano, seperti dikutip dari History.

Verano menjelaskan bahwa ritual pengorbanan manusia besar dan kecil akan dilakukan sepanjang tahun bertepatan dengan tanggal-tanggal kalender penting suku Aztek. Ritual-ritual itu dilakukan untuk pemujaan, untuk membalikkan kekeringan dan kelaparan, dan banyak lagi.

Alasan pengorbanan manusia Aztek adalah, pertama dan terutama, masalah kelangsungan hidup. Menurut kosmologi Aztec, dewa matahari Huitzilopochtli mengobarkan perang terus-menerus melawan kegelapan, dan jika kegelapan menang, dunia akan berakhir. Agar matahari tetap bergerak melintasi langit dan melestarikan kehidupan mereka, suku Aztek harus memberi makan Huitzilopochtli dengan jantung dan darah manusia.

Ritual pengorbanan manusia juga memiliki tujuan lain dalam perluasan kerajaan Aztek pada abad ke-15 dan ke-16, yakni intimidasi. Pembunuhan ritual tawanan perang dan pameran tengkorak dalam skala besar adalah pengingat mendalam akan kekuatan kekaisaran dan luasnya kekuasaannya.

Tes DNA dari korban-korban yang didapat dari situs Templo Mayor menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka yang dikorbankan adalah orang-orang luar, kemungkinan tentara musuh atau budak.

Verano mengatakan bahwa di sepanjang sejarah dan budaya, munculnya ritual pengorbanan manusia sering kali bertepatan dengan munculnya masyarakat yang kompleks dan stratifikasi sosial. Ini adalah metode yang sangat efektif untuk mengintimidasi para pesaing dan menjaga agar orang-orang Anda tetap sejalan. Ia mencontohkan, lihat saja pertempuran para gladiator di Kekaisaran Romawi atau penguburan massal para pelayan dan tawanan bersama para firaun Mesir dan para raja Cina.


Selain mengiris jantung para korban dan menumpahkan darah mereka di altar kuil, diyakini bahwa suku Aztek juga mempraktikkan suatu bentuk ritual kanibalisme. Mayat korban, setelah dipenggal kepalanya, kemungkinan akan diberikan kepada bangsawan dan anggota masyarakat terkemuka lainnya.

Ilustrasi dari teks-teks abad keenam belas menggambarkan adanya bagian-bagian tubuh yang dimasak dalam panci besar. Selain itu, para arkeolog juga telah mengidentifikasi tanda-tanda adanya tukang jagal pada tulang-tulang sisa-sisa manusia di situs Aztek di sekitar Mexico City.

Ada satu teori bahwa suku Aztek hanya terlibat dalam ritual kanibalisme selama masa kelaparan. Namun ada juga teori lain yang mengatakan bahwa memakan daging seseorang yang dipersembahkan kepada para dewa seperti berkomunikasi dengan para dewa itu sendiri.

Meski terdengar tidak masuk akal, Verano mengatakan bahwa ritual kanibalisme kemungkinan besar ada di antara suku Aztek. Ritual kanibalisme tersebut, menurut Verano, tidak hanya dianggap normal, tetapi juga merupakan suatu kehormatan besar bagi orang-orang Aztek.

Ribuan Makam Anak Suku Indian Ditemukan di Bekas Sekolah Asrama Kanada


Sejumlah makam tak bertanda yang diyakini menampung lebih dari 160 mayat anak pribumi ditemukan bulan ini di Pulau Penelakut. Pulau ini sebelumnya dikenal sebagai Pulau Kuper di British Columbia, Kanada.

Perwakilan dari Suku Penelakut menemukan ratusan kuburan tersebut di lahan bekas Sekolah Industri Pulau Kuper (Kuper Island Industrial School), bagian dari jaringan sekolah asrama wajib yang dikelola negara untuk anak-anak pribumi di Kanada. Sekolah ini membuat banyak anak pribumi mengalami perpisahan keluarga yang traumatis, penghapusan budaya, dan pelecehan. Anggota Suku Penelakut mengungkapkan penemuan itu dalam buletin yang mereka bagikan secara online kepada suku-suku tetangga pada 8 Juli 2021.

Temuan suram ini adalah penemuan terbaru dalam beberapa bulan terakhir. Hingga saat ini, lebih dari 1.000 kuburan dan jenazah anak-anak yang tidak bernama telah diidentifikasi di bekas sekolah-sekolah asrama penduduk asli di Kanada. Selain kuburan di Pulau Penelakut, kompleks kuburan tak bertanda juga terdeteksi di tiga lokasi lainnya oleh komunitas First Nations antara Mei dan Juli, dengan menggunakan pemindaian radar penembus tanah di situs-situs di British Columbia dan Saskatchewan.

Pada 28 Mei 2021, perwakilan dari Tk'emlúps te Secwépemc Nation melaporkan menemukan sisa-sisa 215 anak yang dikuburkan di bekas Kamloops Indian Residential School. Lahan ini dikelola oleh Gereja Katolik di British Columbia dari 1890 hingga 1978, sebagaimana dilaporkan Reuters. Beberapa minggu kemudian, pada 24 Juni, Cowessess First Nation mengumumkan bahwa pemindaian radar mendeteksi hingga 751 kuburan tak bertanda di situs Marieval Indian Residential School di Saskatchewan. Situs ini dikelola oleh Gereja Katolik dari tahun 1899 hingga 1997, menurut BBC News.

Kemudian, pada 30 Juni, perwakilan dari Lower Kootenay Band, sebuah kelompok anggota Ktunaxa Nation, mengungkapkan bahwa pencarian baru-baru ini berada di lokasi bekas Sekolah Misi St. Eugene (St. Eugene's Mission School) yang buka dari tahun 1890 hingga 1970. Mereka  menemukan 182 kuburan dangkal lainnya yang berisi jenazah anak-anak, sebagaimana dilaporkan CNN. Suku Penelakut tidak merinci bagaimana kuburan-kuburan di pulau itu terdeteksi atau apakah jenazah telah ditemukan, menurut CBC.

Beberapa anak yang meninggal di Kamloops berusia 3 tahun, NPR melaporkan. Dan laporan dari mantan murid-murid di puluhan sekolah asrama di sana menggambarkan adanya pelecehan dan penelantaran yang sistematis.

Jumlah kematian murid di sana selama beberapa dekade berjumlah ribuan, menurut laporan pemerintah yang diwartakan oleh Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada (Truth and Reconciliation Commission of Canada) pada  2015. Anak-anak yang meninggal sering dikubur di halaman sekolah sehingga pihak berwenang dapat menghindari biaya pengiriman ke rumah keluarga anak-anak itu.

Selama hampir 150 tahun di Kanada —dari 1863 hingga 1998— lebih dari 130 sekolah asrama seperti Kamloops, Marieval, St. Eugene's dan Pulau Kuper didanai oleh pemerintah Kanada, dan hingga tahun 1969 banyak sekolah dioperasikan oleh gereja-gereja Kristen. Sekolah-sekolah ini secara paksa memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka. Sekolah mengisolasi mereka dari komunitas dan budaya mereka, menurut Indigenous Foundations, sebuah situs web untuk First Nations Studies Program di University of British Columbia.

Selama waktu itu, lebih dari 150.000 anak-anak pribumi di Kanada menghadiri sekolah-sekolah ini, sebagaimana dilaporkan Indian Country Today. Anak-anak itu berasal dari keluarga First Nations (Bangsa Pertama) atau Indian, Métis (masyarakat adat di beberapa bagian Kanada yang merupakan keturunan pribumi dan Eropa), dan komunitas Inuit.

Hingga 1951, semua anak pribumi berusia 7 hingga 15 tahun diwajibkan oleh hukum untuk bersekolah di sekolah asrama, menurut Indigenous Foundations. Namun, pelecehan terus berlanjut selama sekolah beroperasi, dan para murid "menerima perlakuan kejam dan terkadang fatal," kata perwakilan Lower Kootenay Band dalam sebuah pernyataan 30 Juni.

Di sekolah, anak-anak dari segala usia mengikuti aturan ketat yang membatasi penggunaan bahasa pribumi dan melarang praktik tradisi dan adat istiadat mereka. Melanggar aturan berarti hukuman yang keras, dengan mantan murid-murid tersebut menggambarkan "pelecehan yang mengerikan di tangan para staf sekolah asrama: fisik, seksual, emosional dan psikologis," menurut Indigenous Foundations.

George Guerin, mantan kepala Musqueam Nation yang bersekolah di Kuper Island Residential School di British Columbia, mengingat bahwa salah satu instrukturnya, Sister Marie Baptiste, "memiliki persediaan tongkat sepanjang dan setebal tongkat biliar. Ketika dia mendengar saya berbicara bahasa saya, dia akan mengangkat tangannya dan membawa tongkat itu ke saya," menurut Indigenous Foundations.

Dari 2007 hingga 2015, penduduk asli yang merupakan mantan murid-murid di sekolah-sekolah asrama di Kanada mengajukan hampir 38.000 klaim atas cedera yang disebabkan oleh kekerasan fisik dan seksual di sekolah-sekolah tersebut, menurut CBC.

Bagi ribuan anak, pelecehan dan pengabaian yang merajalela di sekolah-sekolah itu sangat mematikan. Pada 2015, laporan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi mendokumentasikan 3.200 anak yang meninggal saat berada di sekolah-sekolah asrama, tetapi jumlah kematian bisa 10 kali lebih tinggi dari itu.

Empat tahun kemudian, Pusat Nasional untuk Kebenaran dan Rekonsiliasi Kanada (National Centre for Truth and Reconciliation) merilis nama-nama 2.800 anak yang dapat diidentifikasi. Banyak dari keluarga anak-anak itu tidak pernah diberitahu tentang kematian mereka, BBC News melaporkan pada 2019.

Perwakilan dari Tk'emlúps te Secwépemc First Nation akan merilis laporan rinci tentang temuan Kamloops mereka pada 15 Juli ini, Global News Canada melaporkan. Adapun pemerintah Kanada telah menjanjikan 27 juta dolar AS kepada komunitas-komunitas pribumi untuk mengidentifikasi situs pemakaman yang masih tersembunyi, menurut CBC.

"Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, serangan terhadap First Nations," kata Ketua Bobby Cameron dari Federation of Sovereign Indigenous First Nations di Saskatchewan, kepada NPR setelah penemuan kuburan di Marieval.

"Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan semua mayatnya," tegas Cameron, seperti dikutip dari Science Alert.


 

Friday, December 17, 2021

Aokigahara, Hutan Bunuh Diri di Jepang yang Dihantui oleh Hantu Yurei


Menurut data dari World Health Organization (WHO), pada 2015, tingkat bunuh diri di Jepang mencapai angka 15,4 dari 100 ribu orang. Meskipun jumlahnya menurun di 2016, namun kasus bunuh diri di Negeri Sakura ini masih yang tertinggi.

Data kepolisian menunjukkan ada 247 orang yang berusaha mengakhiri hidupnya di hutan Aokigahara pada 2010 – 54 orang dari mereka tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia di sana.

Mitos hantu yurei

Hutan Aokigahara memang terkenal menjadi lokasi bunuh diri warga Jepang. Di dalam hutan yang sering disebut sebagai ‘tempat sempurna untuk mati’ ini, banyak ditemukan mayat tergantung atau overdosis bersama dengan barang kenangan mereka.

Beberapa bahkan sempat berkemah di sana dan berdebat dengan diri sendiri sebelum akhirnya memutuskan mengakhiri hidup.


Menurut kepercayaan warga sana, Aokigahara dihantui oleh yurei – sebutan untuk seseorang yang meninggal dengan perasaan benci, marah, sedih, dan dendam mendalam. Hal itu membuat jiwa yurei tidak tenang dan akhirnya masih gentayangan di dunia.

Para ahli spiritual Jepang yakin bahwa jiwa-jiwa pelaku bunuh diri di Aokigahara telah merasuki pohon-pohon di hutan tersebut. Mereka percaya, hal itulah yang akhirnya menyebabkan orang-orang ‘terjebak’ di dalam hutan, lalu ingin mengakhiri hidupnya.

Sejauh ini, pemerintah Jepang berusaha untuk menutupi angka bunuh diri di Aokigahara untuk mengubah reputasinya.

Mereka juga membuat beberapa tanda di jalur hutan yang memotivasi orang-orang untuk memikirkan keluarganya dan membatalkan niat bunuh diri.

‘Lautan pohon’

Terlepas dari kasus bunuh dirinya, Aokigahara sebenarnya hutan yang indah. Pemandangan hijaunya berasal dari pohon-pohon menjulang yang berusia ratusan tahun. Itulah sebabnya hutan ini juga mendapat julukan ‘lautan pohon’.



Aokigahara menjadi salah satu tempat wisata yang digemari oleh orang-orang yang ingin mencari ketenangan. Meskipun begitu, saat berkunjung ke sana, sebaiknya tetap mengikuti jalur yang sudah ditentukan pengelola. Rimbunnya pohon terkadang membuat wisatawan mudah tersesat.

Baca juga: Foto-foto Menyedihkan dari Pencemaran Plastik di India dan Filipina

Hutan Aokigahara tumbuh subur di atas lahan seluas 30 kilometer persegi dari lava yang mengeras. Terbentuk dari sisa letusan besar Gunung Fuji pada 864 CE. Di Aokigahara, juga terdapat beberapa gua yang penuh dengan es.




Wednesday, December 15, 2021

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Selasa, 12 Juli 2011 - 06:29 WIB Judul Artikel : Ada Lanskap Kuno di Dasar Samudera, Atlantis? Link Artikel : https://www.viva.co.id/arsip/232596-ada-lanskap-kuno-di-dasar-samudera-atlantis Oleh :


 

 Atlantis, entah mitos atau fakta, terus jadi misteri dan diburu. Kota legendaris itu kali pertama disebut Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias. Spekulasi beredar, ada yang mengatakan kota kuno berperadaban tinggi itu berada di Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Spanyol, bahkan Indonesia. Meski belum ada yang sahih terbukti. Baru-baru ini, sebuah lanskap kuno ditemukan terendam di bawah Samudera Atlantik Utara. Diperkirakan berusia 56 juta tahun lalu. Memiliki puncak-puncak yang diduga sebelumnya adalah gunung dan delapan sungai utama. Mengingatkan pada mitos Atlantis yang hilang. "Ini seperti peta sebagian negara-negara darat," ujar Nicky White, peneliti senior dari Universitas Cambridge, seperti dimuat Live Science. Ia pun menambahkan bahwa lanskap tersebut terlihat seperti fosil kuno yang diawetkan 2 kilometer di bawah dasar laut. Sejauh ini, data telah menunjukkan lanskap sekitar 3.861 mil persegi atau 10.000 km persegi -- dari barat Kepulauan Orkney Shetland yang membentang di atas permukaan laut sepanjang 1 kilometer. Nicky White dan koleganya menduga itu merupakan bagian dari wilayah yang lebih besar yang bergabung dengan Skotlandia. Bahkan, dapat lebih panjang hingga Norwegia. Penemuan yang dirilis dalam jurnal Nature Geoscience terbaru ini muncul tak sengaja saat perusahaan kontraktor seismik menggunakan teknik gema (advanced echo-sounding) untuk mengumpulkan data untuk sebuah perusahaan minyak. Metodenya: tekanan tinggi udara melepaskan silinder logam, dan menghasilkan gelombang suara yang menjelajahi dasar laut dan permukaan di bawahnya, melalui lapisan sedimen. Setiap kali gelombang suara menghadapi perubahan material dari batu lumpur ke batu pasir, gema akan memantul kembali.
 

Harta Karun Era Majapahit Ditemukan di Pulau Nangka Malaysia


Sama seperti di Indonesia, penemuan harta karun yang tertimbun sejak ratusan tahun lalu di Malaysia juga membuat heboh warganya. Lokasinya berada di sebuah pulau kecil di selat Malaka, bernama Pulau Nangka (lihat peta satelit).

Penemuan itu diberitakan pada Rabu 30 April 2014 waktu setempat, beberapa jam sebelum kontrak perusahaan Smart Partnership International sebuah perusahaan yang diberi izin sejak Januari 2014 untuk menelusuri harta karun di pulau tersebut berakhir.

Menurut The Star, Jumat (2/5/2014), para pekerja dari Smart Partnership International telah menemukan 2 medali kuno dan 1 koin ringgit bernilai tinggi.

Koin dan medali tersebut berada di dinding goa yang terdapat di pulau kecil tersebut. Warga setempat meyakini, sedikitnya ada 20 ruang tersembunyi berisi harta karun di dalam goa itu.

pulau nangka malaysia map peta

Koin Bermotif tulisan Arab dan Jawi Era Majapahit

Kepala Museum Malaka Datuk Khamis Abas mengatakan, temuan koin dan medali itu memiliki motif tulisan Arab dan Jawi. Mirip juga dengan tulisan bahasa Sansekerta atau tulisan kuni Pallava Tamil (tulisan Palawa) yang diduga dari era Majapahit.

“Dari indikasi awal, kami meyakini temuan itu adalah medali. Berdasarkan ukurannya yang mirip medali. Tapi penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kami bisa memastikan dari era mana medali itu berasal,” terang Abas.

harta karun koin era majapahit di pulau nangka malaysia 02Pemerintah Malaka berencana mengrahkan perusahaan lain yang berbasis di Kuala Lumpur, Legenda Treasures Sdn Bhd, untuk melanjutkan pencarian dan penggalian di goa tersebut.

Gubernur Malaka Datuk Seri Idris Haron telah mengkonfirmasi temuan itu, tapi ingin otoritas terkait untuk menentukan keasliannya. Juga menyelidiki apakan temuan itu memang sengaja ditanam di sana.

“Uji karbon akan digunakan untuk meneliti temuan itu. Salah satu koin (medali) akan menjalani uji laboratorium oleh arkeolog profesional,” kata Idris.

Idris mengatakan, jika koin yang ditemukan itu asli, maka perusahaan Smart Partnership International diperbolehkan melanjutkan pencarian harta karun itu.

Legenda Lama

Pembicaraan tentang harta karun di pulau itu sebenarnya sudah lama. Namun belum ada yang berhasil menemukannya. Banyak pemburu harta karun mencoba mencarinya, bahkan menggunakan beberapa dinamit untuk meledakkan batu-batu untuk bisa masuk ke dalam goa.

harta karun koin era majapahit di pulau nangka malaysia 03Menurut penduduk desa, goa itu dilindungi oleh kutukan atau roh gaib.

Sekitar 30 tahun lalu, sekelompok orang berhasil masuk ke goa. Tapi mereka tidak bisa mengambil salah satu dari harta karun itu.

Mereka dilaporkan keluar goa dalam keadaan bingung setelah melihat lebih dari 80 peti emas di dalamnya.

Belajar dari cerita masyarakat, perwakilan dari perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah negara bagian pun meminta bantuan spiritual sebelum melakukan eksplorasi tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, berita ini sepertinya ikut terkubur dengan harta karun itu menjadi seperti sebuah rahasia negara. Biasanya jika pihak Malaysia merahasiakannya, maka ia akan membantah telah menemukan harta karun itu sebagai kabar bohong.

Atau bisa jadi karena takut heboh akan diketahui dunia dan dapat membuat para pemburu berbondong-bondong ikut mencari harta itu disana, atau takut klaim Indonesia yang akan mengambil harta era Majapahit itu sebagai miliknya.  (The Star / Mut, Tanti Yulianingsih, liputan6.com)