Satu dekade setelah pencarian Biara Pictish di Skotlandia, para arkeolog yang tergabung dalam The Book of Deer Project akhirnya menemukan titik terang.
Pencarian tersebut berawal dari sebuah kitab kuno berjudul The Book of Deer yang telah disimpan di perpustakaan Universitas Cambridge sejak 1715.
Buku yang ditulis oleh biarawan Pictish ini merupakan manuskrip berhiaskan emas dan perak yang berisi injil Perjanjian Baru.
Ia juga merupakan bukti fisik keberadaan bahasa kuno bangsa Skotlandia, Gaelic; dan memberikan detail menarik tentang kehidupan sehari-hari seperti kegiatan gereja, budaya dan masyarakat Skotlandia kuno.
Para arkeolog pun ingin mengetahui lebih jauh mengenai buku tersebut, dimulai dari lokasi tempatnya ditulis. Sayangnya, biara Pictish telah "hilang" dari catatan sejarah selama 1.000 tahun lamanya.
Petunjuk yang para arkeolog miliki hanyalah deskripsi yang ditulis di pinggir halaman The Book of Deer, termasuk informasi bahwa biara bisa dilihat dari Deer Abbey, tempat tinggal baru para biarawan setelah meninggalkan biara Pictish.
Kini, para peneliti meyakini telah menemukan lokasi biara Pictish.
Saat menggali di Desa Old Deer di Aberdeenshire, Skotlandia; para arkeolog menemukan reruntuhan batu dan gerabah kuno, lengkap dengan perapian dan sisa arang.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa benda-benda tersebut berasal dari tahun 1147 -1460 atau pada masa awal Abad Pertengahan ketika biara masih berdiri.
Selain itu, penggalian juga memunculkan sisa-sisa gedung berbentuk lingkaran yang berupa pintu dari batu dan lubang-lubang tiang.
"Proyek ini telah dilakukan dengan kerja keras selama bertahun-tahun untuk mengidentifikasi lokasi situs biara yang hilang," kata Bruce Mann, seorang arkeolog didampingi anggota Dewan Aberdeenshire, dikutip dari Newsweek pada hari Selasa (9/1/2018).
"Penemuan terakhir ini mungkin akhirnya mengisyaratkan bahwa misteri tersebut akhirnya telah dipecahkan. Penggalian lebih jauh tentu dibutuhkan, tapi terlepas bagaimana akhirnya, ini adalah temuan yang signifikan untuk tidak hanya Desa Old Deer, tapi juga Aberdeenshire," kata Mann.
0 comments:
Post a Comment