About

Monday, February 28, 2022

Mengapa Bulan Berwarna Merah Ketika Gerhana Total?


Secara teori, Bulan tidak akan terlihat ketika terjadi gerhana Bulan total, karena cahaya Matahari terhalang Bumi, sehingga cahaya Matahari tidak dapat mencapai permukaan Bulan. 

Tetapi, pada beberapa kasus, Bulan tetap terlihat ketika terjadi gerhana Bulan total, misalnya seperti yang terjadi pada 16 Juni 2011. Pada waktu gerhana Bulan terjadi, waktu itu Bulan masih dapat terlihat, meski warnanya terlihat merah—tidak putih cemerlang seperti biasanya. 

Mengapa Bulan berwarna merah ketika terjadi gerhana? Menurut para pakar NASA yang meneliti hal ini, warna merah pada Bulan terjadi karena Bulan tetap terkena cahaya Matahari, meski cahaya itu tidak datang secara langsung dari Matahari, melainkan hasil pantulan atmosfer Bumi yang kemudian mencapai permukaan Bulan. 

Sinar yang dipancarkan Matahari akan dibelokkan, melalui tepi Bumi, kemudian cahayanya terpantul ke Bulan. Jadi, warna kemerahan Bulan berasal dari cahaya yang disaring atmosfer Bumi. Efek visual sama pula yang menyebabkan Matahari terbenam terlihat berwarna kemerahan.

Selain itu, debu dan gas pada atmosfer akan menyerap gelombang warna biru dari sinar Matahari, dan cahaya yang berhasil lewat dari atmosfer akan tampak berwarna merah. Karena itu Bulan juga tampak berwarna merah. 

Atmosfer Bumi bertindak seperti filter—menyerap sebagian besar cahaya berwarna biru, dan menyisakan cahaya merah-oranye yang diteruskan ke permukaan Bulan. Selama tahapan gerhana, Bulan akan berubah dalam beberapa warna, mulai dari abu-abu, ke oranye, dan kuning.

Saturasi warna merah pada Bulan juga bisa tergantung pada ketinggiannya. Pada waktu Bulan lebih rendah, semakin banyak ia terkena cahaya yang dipantulkan atmosfer, dan warnanya pun akan semakin merah. 

Selain itu, kecerahan warna juga dapat dipengaruhi kondisi atmosfer. Partikel ekstra di atmosfer, seperti dari letusan gunung berapi, dapat menyebabkan warna merah pada Bulan terlihat lebih gelap. 
 

0 comments:

Post a Comment