About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, June 27, 2022

Arrokoth, Nama untuk Dunia Terjauh yang Pernah Ditemukan Manusia

Pada 1 Januari 2019, wahana luar angkasa milik NASA, New Horizons, berhasil mencapai objek Sabuk Kuiper yang kemudian dikenal dengan nama 2014 MU69. Itu merupakan dunia terjauh yang berhasil dtemukan manusia. Kini, dunia tersebut memiliki nama baru, yaitu Arrokoth--diambil dari istilah Amerika Kuno yang berarti langit dalam bahasa Powhatan/Algonquian. 

Nama ini kemudian diusulkan ke International Astronomical Union (IAU) dan Minor Planet Center oleh tim New Horizons, dengan persetujuan dari para tetua dan perwakilan Suku Powhatan.

"Kami sangat senang menerima hadiah dari orang-orang Powhatan ini," kata Lori Glaze, Direktur NASA's Planetary Science Division.

"Nama Arrokoth menandakan kekuatan dan daya juang masyarakat Powhatan di wilayah Chesapeake. Warisan mereka kemudian menjadi cahaya pemandu bagi orang-orang yang sedang mencari asal usul alam semesta dan hubungannya dengan peradaban manusia," tambahnya. 

Arrokoth sendiri merupakan objek sepanjang 36 kilometer yang terbuat dari dua planetesimal yang menyatu dengan bentuk aneh dan mengorbit Matahari setiap 298 tahun. Ketika New Horizons mengeksplor Arrokoth, dunia ini sedang berada 6,49 miliar kilometer jaraknya dari Matahari. Ia pun menjadi dunia terjauh yang pernah dieksplor, sebuah rekor yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa dekade. 

"Nama 'Arrokoth' merefleksikan inspirasi ke langit dan pertanyaan tentang bintang-bintang dan dunia yang tidak kita pahami," kata Alan Stern, peneliti utama New Horizonz, dari Southwest Research Institute. 

"Keinginan mempelajari hal tersebut merupakan jantung dari misi New Horizons. Kami merasa terhormat bergabung dengan Suku Powhatan dan Maryland dalam perayaan penemuan ini," ungkapnya. 

Arrokoth ditemukan oleh anggota tim New Horizons, Marc Buie, pada 2014. Berdasarkan peraturan IAU, anggota tim memiliki hak untuk memilih nama bagi objek yang mereka temukan tersebut.

Tim New Horizons kemudian memilih memberi nama dunia terjauh itu sesuai dengan suku asli yang mendiami Maryland, basis operasi mereka. 

Monday, June 20, 2022

Studi Terbaru Ungkap Kondisi Bulan yang Menyusut dan 'Gemetar'

Berdasarkan gambar yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA, diketahui bahwa Bulan mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu.

Tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki lempeng tektonik. Karena bagian dalam Bulan telah mendingin selama beberapa ratus juta tahun terakhir, itu membuat permukaannya menjadi keriput saat menyusut.

Para ilmuwan membandingkan proses ini dengan anggur yang menyusut secara bertahap sehingga menimbulkan garis-garis di kulitnya. Namun, tidak seperti kulit anggur, kerak di sekitar Bulan tidak meregang, melainkan langsung rapuh. Membuatnya pecah saat proses penyusutan terjadi.

Hal tersebut pada akhirnya menciptakan tebing-tebing tangga yang disebut sesar dorong–terjadi ketika bagian kerak didorong ke atas dan melewati bagian kerak lainnya.

Saat ini, ada ribuan tebing yang tersebar di permukaan bulan, dengan panjang beberapa mil dan tinggi puluhan meter. Pengorbit bulan sendiri telah mengambil foto 3.500 tebing sejak 2009.

Kondisi Bulan sekarang 50 meter ‘lebih kurus’ akibat proses tersebut. Saat menyusut, Bulan secara aktif memproduksi ‘gempa bulan’ atau moonquakes di sepanjang patahan.

Para peneliti juga menganalisis kembali data seismik yang mereka miliki dari Bulan untuk dibandingkan dengan gambar dari pengorbit.

Data dari seismometer yang ditempatkan di Bulan selama misi 11, 12, 14, 15, dan 16, mengungkapkan bahwa terjadi 28 moonquakes antara 1969 hingga 1977.

Para peneliti kemudian membandingkan lokasi episentrum untuk gempa-gempa tersebut dengan citra pengorbit. Setidaknya delapan gempa terjadi karena aktivitas di sepanjang patahan. Ini mengesampingkan kemungkinan dampak asteroid atau gemuruh dari interior bulan.

“Sangat menakjubkan melihat bagaimana data dari 50 tahun lalu dan dari pengorbit dapat digabungkan untuk memajukan pemahaman kita tentang Bulan,” papar John Keller, pemimpin penelitian sekaligus ilmuwan Lunar Reconnaissance Orbiter di NASA.

Para ilmuwan yakin gempa masih terjadi di Bulan yang membuatnya berubah secara aktif.

“Analisis kami membuktikan bahwa patahan masih aktif sehingga terus menciptakan gempa saat Bulan mendingin dan menyusut,” kata Thomas Watters, ilmuwan senior dari Center for Earth and Planetary Studies di Smithsonian's National Air and Space Museum.

“Beberapa gempa ini sangat kuat, sekitar 5 skala Richter,” imbuhnya.

Sementara itu, sebagian gempa juga terjadi pada titik terjauh bulan dari Bumi. Menunjukkan bahwa tekanan pasang surut gravitasi Bumi dapat berkontribusi pada tekanan kerak Bulan.

Para peneliti mencatat bukti lain dari foto yang dihasilkan orbiter: yakni tanah longsor dan batu-batu besar di dasar bercak yang terang. Menandakan adanya aktivitas terbaru.

Seiring berjalannya waktu, permukaan bulan menjadi gelap karena pelapukan dan radiasi. Dengan begitu bintik-bintik cerah adalah area di mana terdapat aktivitas baru yang mengekspos wilayah pada permukaan bulan.

“Menurut saya, penemuan ini menekankan bahwa kita perlu kembali ke Bulan. Kami belajar banyak dari misi Apollo, tapi mereka hanya ‘menggaruk’ permukaannya saja. Dengan jaringan seismometer modern yang lebih besar, kita bisa membuat langkah baru mengenai pemahaman kita tentang geologi bulan. Memberikan hal yang sangat menjanjikan untuk sains dan misi masa depan ke bulan," papar Nicholas Schmerr asisten profesor geologi dari University of Maryland yang juga terlibat dalam penelitian.

Saturday, June 18, 2022

Dari Vampir Hingga Kurcaci, Inilah Legenda Polandia yang Mendunia


Siapa pun yang mengunjungi Polandia pasti akan disambut dengan sejarah dinasti kerajaan dan perang di negara tersebut. Sejarah tersebut kaya akan cerita rakyat mengenai penyihir, hantu, pahlawan, dan monster.

Entah Anda penggemar atau bukan, namun bagi mereka yang tertarik dengan sihir dan paranormal, Polandia menawarkan banyak tempat menarik. Tentunya dengan cerita rakyat sebagai latar belakangnya. Berikut lima legenda Polandia yang cukup mendunia:

Vampir

Situs pemakaman di sekitar Polandia menunjukkan bukti ritual yang dilakukan untuk mencegah orang mati bangkit kembali. Mereka yang meninggal mendadak atau bunuh diri dianggap berisiko menjadi vampir. Sifat fisik tertentu juga dilihat sebagai faktor risiko, kidal misalnya.

Bukti praktik penguburan antivampir ditemukan pada situs penggalian pemakaman abad ke-17 dan 18, di desa Drawsko.

Di sana, ditemukan tubuh dengan sabit besi di sekitar leher serta batu di tenggorokan. Begitu pula dengan jasad enam wanita yang diduga menjadi subyek praktek antivampir yang ditemukan alun-alun Krakow. Dua orang dipenggal kepalanya, sementara tangan yang lainnya diikat dengan tali.

Naga Krakow

Kastil Wawel yang megah di Krakow terletak di atas bukit dengan gua-gua bercelah. Legenda mengatakan, dahulu kala, pada masa kepemimpinan Raja Krak, salah satu gua ditempati oleh naga yang meneror kota Krakow. Ia memakan para gadis dan hewan ternak.

Menurut legenda tertua, anak raja berhasil menipu naga ini dengan memberikannya daging sapi yang sudah dilumuri belerang. Isi perut naga pun terbakar dan ia akhirnya mati. Namun, cerita ini memiliki akhir yang suram. Pangeran muda yang cemburu membunuh kakak laki-lakinya dan melempar kesalahannya pada naga.

Versi lainnya menceritakan bahwa raja sendiri lah yang berhasil membunuh binatang jahat tersebut.

Perempuan Berkulit Putih

Polandia dihiasi dengan kastil dan istana bersejarah, yang diyakini sering dikunjungi oleh roh penghuni terdahulu. Di antaranya adalah Istana Kornik, yang berlokasi di dekat Poznan, Polandia Barat.  

Dalam istana yang dibangun pada 1430 dan sudah mengalami beberapa perombakan ini, diduga terdapat hantu perempuan. Di ruang makan istana, terpasang lukisan Teofila Szoldrska-Potulicka (1714-1790). Berdasarkan cerita yang beredar, Teofila melangkah keluar dari lukisan pada malam hari. Ia akan berkuda dan  ‘berpatroli’ ke seluruh istana – ditemani dengan ksatria misterius.

Para penyihir di Bald Mountain

Bald Mountain merupakan salah satu tempat terkenal pada permainan Witcher. Namun, pegunungan ini merupakan tempat nyata yang ada di Polandia dengan cerita masa lalunya. Lysa Góra (atau Bald Mountain), merupakan pusat pemujaan berhala di Romawi dan awal abad pertengahan. Ini membuatnya memiliki reputasi sebagai lokasi pertemuan para penyihir.

Kurcaci Wroclaw

Kurcaci, atau krasnale, merupakan cerita rakyat yang terkenal di Polandia. Mereka memiliki cerita asal mula yang moderen. Pada 1980-an, aktivis Orange Resistance menentang rezim komunis yang didukung Soviet. Pemerintah Polandia lalu menggambar grafiti kurcaci di kota-kota besar Polandia sebagai symbol perlawanan.

Patung kurcaci pertama yang dibangun untuk memperingati gerakan tersebut, ditempatkan di Jalan Swidnicka, Wroclaw, pada 2001. Sejak saat itu, jumlah patung kurcaci semakin banyak dan menjadi obyek wisata di Polandia. 

Friday, June 17, 2022

Ilmuwan Ungkap Gunung Padang Sebagai Struktur Piramida Tertua di Dunia

Ketika penjajah Belanda menjadi orang-orang Eropa pertama yang menemukan Gunung Padang di awal abad ke-20, mereka pasti terpesona oleh besarnya lingkungan yang penuh batu di sana.

Ya, di Gunung Padang, Jawa Barat ini, terdapat sisa-sisa kompleks berbatu dan beberapa monumen yang dianggap sebagai keajaiban arkeologi. Sejak ditemukan, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs megalitik terbesar di seluruh Asia Tenggara.

Meski begitu, belum ada yang mengetahui apa yang mungkin tersembunyi dan terkubur di bawahnya.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan American Geophysical Union 2018, tim peneliti Indonesia memaparkan data-data yang menyatakan bahwa Gunung Padang merupakan struktur piramida tertua di dunia.

Penelitian mereka, yang telah dilakukan selama bertahun-tahun, mengungkapkan bahwa Gunung Padang tidak hanya bukit seperti yang biasa kita lihat, melainkan serangkaian struktur kuno dengan fondasi berasal dari sekitar 10 ribu tahun lalu (atau bahkan lebih tua).

"Studi kami membuktikan bahwa strukturnya tidak hanya menutupi lapisan atas, tapi juga membungkus lereng sekitar 15 hektar. Dengan kata lain, strukturnya tidak dangkal dan berakar lebih dalam," tullis peneliti.




Menggunakan kombinasi dari beberapa metode survei–termasuk ground penetration radar (GPR), tomografi seismik, dan penggalian arkeologi–tim peneliti mengatakan Gunung Padang bukan struktur buatan, tapi dibangun di atas periode prasejarah secara berturut-turut.

Bagian paling atasnya terdiri dari kolom-kolom batu, dinding, jalan, dan ruang-ruang. Sementara itu, lapisan kedua berada sekitar 1-3 meter di bawah permukaan bagian atas. Menurut peneliti, lapisan kedua ini sebelumnya telah disalahartikan sebagai formasi batuan alami. Padahal, sebenarnya itu adalah susunan batuan kolom yang diatur dalam struktur matriks.

Di bawahnya, terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari batuan bersusun serta ruang bawah tanah yang besar–memanjang sampai kedalaman 15 meter. Dan lapisan keempat, terbuat dari batuan basalt yang entah bagaimana dimodifikasi atau diukir oleh tangan manusia.

Peneliti mengatakan, penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa lapisan pertama berusia 3.500 tahun, lapisan kedua 8.000 tahun, dan lapisan ketiga sekitar 9.500 hingga 28.000 tahun.

Danny Hilman Natawidjaja, pemimpin penelitian sekaligus ahli geofisika dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengungkapkan bahwa strukturnya yang kuno dan luas mungkin memilik basis keagamaan.

Untuk sekarang, hal tersebut masih menjadi spekulasi, tapi jika klaim peneliti tentang struktur piramida ini benar, maka Gunung Padang akan menjadi temuan utama yang dapat menantang gagasan mengenai kemampuan masyarakat prasejarah.

Thursday, June 16, 2022

Kristallnacht, Peristiwa Pembantaian Orang-orang Yahudi Pada 1938


Pada 9-10 November 1938, dalam sebuah insiden bernama “Kristallnacht”, Nazi Jerman membakar sinagoga, merusak rumah-rumah, sekolah, dan toko-toko milik ratusan Yahudi. Setelahnya, sekitar 30 ribu pria Yahudi ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi Nazi.

Yahudi Jerman telah menjadi subjek kebijakan represif sejak 1933, ketika pemimpin Nazi, Adolf Hitler menjadi kanselir Jerman.

Sebelum malam Kristallnacht, perlakuan Nazi bersifat nonkekerasan. Namun, setelah itu terjadi, kondisi Yahudi Jerman semakin buruk.

Selama Perang Dunia II, Hitler dan Nazi mengimplementasikan yang mereka sebut sebagai “Solusi Akhir” dengan membunuh enam juta Yahudi Eropa secara sistematis. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan nama Holocaust.

Hitler dan antisemitisme

Sesaat setelah Adolf Hitler menjadi pemimpin Jerman pada Januari 1933, ia memulai kebijakan yang mengucilkan orang-orang Yahudi dan menjadikan mereka subjek persekusi.

Partai Nazi yang mendukung nasionalisme ekstrem dan antisemitisme, memerintahkan untuk memboikot bisnis Yahudi Jerman serta melarang mereka untuk terlibat dalam layanan sipil.

Pada Mei 1933, tulisan tentang Yahudi dan karya selain orang Jerman dibakar semua di Opera House Berlin. Dalam dua tahun, bisnis-bisnis yang ada di Jerman mengumumkan bahwa mereka tak lagi melayani orang Yahudi.

Dari pelecehan hingga kekerasan

Pada musim gugur 1938, Herschel Grynszpan, Yahudi Polandia berusia 17 tahun yang sudah tinggal di Prancis selama beberapa tahun, menyadari bahwa Nazi telah membuang orangtuanya dari Polandia ke Hanover, Jerman.

Sebagai pembalasan, pada 7 November 1938, remaja yang gelisah itu menembak Ernst vom Rath, diplomat Jerman di Paris. Rath meninggal dua hari kemudian akibat luka tembak dan Hitler datang ke pemakamannya.

Joseph Goebbels, Menteri Penerangan Umum dan Propaganda Nazi, kemudian menjadikan kasus pembunuhan itu sebagai langkah untuk membuat gusar para pendukung Hitler dan mengajak mereka masuk ke dalam kegilaan antisemitisme.

Kristallnacht merupakan hasil dari propaganda tersebut. Dimulai pada 9 November malam dan berlangsung di hari berikutnya, massa Nazi membakar ratusan sinagoga di seluruh Jerman dan merusaknya.

Sekitar 100 Yahudi menjadi korban meninggal akibat kekerasan. Nazi memerintahkan polisi Jerman dan pemadam kebakaran untuk tetap diam saat keributan berlangsung dan bangunan-bangunan dibakar.

Setelah peristiwa berdarah tersebut, jalanan tempat tinggal Yahudi dipenuhi dengan pecahan kaca, sehingga Kristallnacht juga memiliki julukan “Malam Kaca Pecah”.

Nazi menyalahkan orang-orang Yahudi Jerman atas kerusakan yang terjadi dan mewajibkan mereka membayar denda kolektif sebesar 400 juta dollar AS (perhitungan tahun 1938). Tidak hanya itu, lebih dari 30 ribu pria Yahudi ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi Dachau, Buchenwald, serta Sachsenhausen.

Wednesday, June 15, 2022

Kerangka Mukawaryu di Jepang Berhasil Dirakit Untuk Pertama Kalinya


Kerangka dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Jepang telah dirakit untuk pertama kalinya. Reptil yang dijuluki "Mukawaryu" ini berusia 72 juta tahun. Mukawaryu ditemukan di dalam deposit laut yang berasal dari zaman akhir kapur.

Kerangka sepanjang 26 kaki atau sekitar delapan meter ini telah diidentifikasi sebagai dinosaurus berparuh bebek. 

Hewan ini tumbuh subur di Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Antartika pada 100 juta hingga 66 juta tahun yang lalu. Kerangkanya pun ditemukan di Hobetsu, pulau utara Jepang, Hokkaido oleh tim peneliti dari Museum Universitas Hokkaido dan Museum Hobetsu.

Sebagian besar tulang-tulang tersebut telah diidentifikasi, dan hasil dari penggabungan kerangka dapat menyajikan sebuah gambaran yang lebih akurat dari anatomi dinosaurus tersebut. 

Kerangka ini pertama kali terungkap pada tahun 2017 dan didefinisikan sebagai kerangka yang lengkap karena mengandung lebih dari 50 persen tulang. Kini, diperkirakan 60 persen tulang telah diidentifikasi dan 80 persen keseluruhan kerangka telah ditemukan.


Meskipun ini merupakan kerangka paling lengkap di Jepang, tetapi kerangka ini bukan yang paling lengkap di dunia. Beberapa spesimen memiliki 90 persen kerangka yang berhasil diidentifikasi.

Sejumlah besar tulang tengkorak tersebut telah disatukan sebagai tulang dari bahu, kaki depan, pinggul, kaki belakang, dan tulang belakang.

Profesor Yoshitsugu Kobayashi, salah satu dari tim peneliti mengatakan bahwa masih banyak tulang dan fosil yang belum dikenali sehingga harus dipulihkan terlebih dahulu. 

"Kami akan terus meneliti Mukawaryu dan menganalisis tulangnya, serta menguraikan lebih lengkap informasi hewan ini," ujarnya. 

Selain itu, para peneliti juga berharap dapat memperjelas posisi sistematisnya, menentukan spesies terkait dan ekologi lingkungan tempat tinggalnya.

Dinosaurus berparuh bebek atau hadrosaurs, diperkirakan berjalan dengan menggunakan kaki belakang dan ekornya digunakan sebagai keseimbangan. Namun, mereka juga diyakini berjalan dengan keempat kakinya saat makan dan minum.

Hadrosaurs diperkirakan berukuran panjang dengan kisaran 10 hingga 65 kaki (tiga sampai 20 meter) dan memiliki paruh seperti tanduk ompong serta ratusan gigi dalam rahang mereka untuk menghancurkan makanan. 

Penelitian menunjukkan bahwa hadrosaurs memiliki bantalan yang mirip dengan kaki unta. Mereka juga dipercaya akan bermigrasi untuk bereproduksi.


Sunday, June 12, 2022

Menghidupkan Kembali Mammoth, Ilmuan: Hal Tersebut Mungkin Terjadi


Penemuan seekor bayi kuda yang berusia 40.000 tahun di Siberia menjadi titik awal bagi para ilmuan untuk menghidupkan kembali Mammoth yang telah punah 5.600 tahun yang lalu. 

Tim ilmuwan di Siberia berharap bahwa bayi kuda tersebut dapat memberikan materi genetik untuk mengkloning spesies zaman es yang telah punah.

Tetapi para ahli mengatakan kepada Live Science bahwa mereka ragu bila para ilmuwan dapat menemukan DNA yang di tubuh bayi kuda tersebut. Ini karena tidak mudah untuk mengkloning spesies yang telah punah selama ribuan tahun.

Dalam penelitian ini, para ilmuan Rusia bekerjasama dengan Sooam Biotech Research Foundation dan salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut adalah Woo-Suk Hwang, peneliti sel induk dan pelopor kloning dari Korea Selatan. 

Para ilmuwan dari Rusia dan Korea Selatan — termasuk Hwang — sudah berkolaborasi dalam upaya mengkloning mammoth dan mereka sudah dalam proses untuk mengeksplorasi kemungkinan mengekstraksi sel hidup dari kuda purba yang diawetkan.

Jika kita hanya menemukan satu sel hidup, kita bisa mengkloning kuda purba ini," ujar Hwang. 

Hwang menambahkan, bila hal tersebut berhasil, maka peneliti dapat melipatgandakannya dan mendapatkan embrio sebanyak yang dibutuhkan.

Meneliti seekor kuda purba yang telah punah untuk tujuan kloning akan lebih mudah, karena kuda "modern" dapat berfungsi sebagai pengganti janin. Namun melakukan kloning mammoth dengan gajah betina "modern" akan lebih sulit.

"Gajah berada dalam keluarga yang sama dengan mamut yang sudah punah, tetapi mereka bukan kerabat dekat. Jadi seekor "mammoth" yang dikloning akan lebih mungkin menjadi 'mammoth yang direkayasa secara genetik' saja," ungkapnya.

Sebelumnya, tubuh seekor bayi kuda yang telah punah, ditemukan di lapisan es yang mencair di kawah Batagaika, Yakutia pada bulan Agustus. Kepada The Siberian Times, peneliti mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah sisa-sisa yang ditemukan ini dapat menghasilkan sel-sel hidup yang dapat digunakan untuk mengkloning mammoth. 




 

Mengapa Kita Mengalami Deja Vu? Ilmuwan Mencoba Menjelaskannya

Pernahkah Anda merasakan deja vu? Kata deja vu sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya “pernah merasa atau melihat”.

Istilah deja vu ini diciptakan pada tahun 1876 oleh filsuf Perancis Emile Boirac untuk menggambarkan perasaan kuat bahwa pengalaman yang Anda alami sekarang sudah pernah dialami di masa lalu.

Menurut How Stuff Works, 70 persen populasi manusia pernah mengalami hal ini dan yang paling sering berada dalam rentang usia 15-25 tahun. Walaupun bukan hal yang asing, namun tidak banyak orang yang mampu menjelaskan apa itu deja vu, bahkan para peneliti pun masuh terus mengembangkan teori-teori yang ada.

Pada tahun 2006, beberapa ilmuwan di Leeds Memory Group mengatakan bahwa mereka berhasil menciptakan sensasi serupa di laboratorium. Mereka menggunakan pendekatan hipnosis untuk memicu bagian dari proses pengenalan otak.

Dasar teori yang dipakai adalah dua proses penting terjadi di dalam otak ketika manusia mencoba mengenali sesuatu yang sudah familiar.

Sebagai proses awal, otak akan berusaha mencari "file lama" di dalam ingatan untuk melihat apakah kita pernah merasakan kejadian tersebut, kemudian jika otak menemukan ingatan yang sesuai, sebuah area terpisah dari otak akan mengindentifikasinya sebagai sesuatu yang familiar. Dalam deja vu, bagian kedua dari proses ini bisa dipicu secara tak sengaja.

Untuk mengetahui hal ini, para peneliti merekrut 18 peserta untuk melihat 24 kata umum. Para peserta kemudia dihipnosis untuk menganggap bahwa kata-kata yang berada di dalam bingkai merah adalah kata-kata yang familiar, dan kata-kata dalam bingkai hijau tak ada dalam daftar.

Setelah dihipnosis, para peserta diberi rangkaian kata dalam bingkai warna berbeda, termasuk yang tak ada dalam daftar. Dari semua peserta, 10 orang berkata bahwa mereka merasakan sensasi aneh saat melihat kata baru dalam bingkai merah. Lima orang di antaranya bahkan menyebut perasaan itu seperti deja vu.

Dengan kata lain, ini melompati mekanisme yang biasanya digunakan otak untuk menyimpan informasi. Jadi, rasanya kita mengalami sesuatu dari masa lalu.

Seorang psikolog, pakar kenangan palsu, Valerie F. Reyna angkat bicara mengenai deja vu. Menurut Reyna, deja vu adalah perasaan yang diawali oleh kenangan palsu. "(Deja vu) pasti terkait dengan memori palsu, dalam arti bahwa ini adalah jenis disasosiasi memori, yang membedakan realitas dari ingatan Anda," ungkap Reyna dikutip dari Science Alert, Rabu (25/7/2018).

"Ada berbagai macam pengalaman disasosiatif yang bisa terjadi. Terkadang Anda tidak dapat memastikannya, misalnya apakah Anda memimpikan sesuatu atau mengalaminya, apakah Anda melihatnya di film atau terjadi dalam kehidupan nyata," tambahnya.

Gangguan memori

Selain penjelasan di atas, para ilmuwan juga pernah menjelaskan apakah deja vu merupakan gangguan sirkuit memori jangka panjang dan memori jangka pendek di otak. Artinya informasi baru dapat mengambil jalan pintas langsung ke ingatan jangka panjang.

Penelitian terkait memori ini dilakukan oleh Akira O’Connor dan rekan-rekannya di University of St Andrews, Inggris. O'Connor berhasil mengetahui apa yang terjadi pada otak selama deja vu.

Untuk mengetahui hal itu, O'Connor mengamati otak dari 21 peserta. Para peserta diminta melakukan serangkaian tes umum untuk memicu kenangan palsu.

Para peneliti memberi peserta daftar kata-kata terkait, seperti kasur, malam, tidur sebentar, dan tidur siang. Ketika para peserta ditanya tentang kata sesudahnya, mereka cenderung memberi kata-kata yang terkait dengan apa yang pernah mereka dengar, dalam hal ini tidur.

Untuk mencoba menciptakan perasaan deja vu, para peneliti bertanya pada peserta apakah mereka mengetahui kata yang di awali huruf t. Para peserta menjawab tidak tahu.

Namun ketika para peneliti bertanya tentang kata tidur, peserta ingat bahwa mereka mungkin pernah mendengarnya, tapi rasanya sama semua.

Dalam penelitiannya, O’Connor dan tim berusaha untuk menciptakan sensasi deja vu pada partisipan dengan cara menanamkan memori palsu. Tim kemudian memindai otak partisipan yang mengalami deja vu tersebut menggunakan fMRI.

Awalnya, para ilmuwan mengira bahwa area otak yang terlibat dengan pengelolaan memori, seperti hipokampus, akan aktif selama fenomena ini, namun ternyata tidak demikian. Tim justru menemukan lobus frontal, area otak yang terlibat dalam pengambil keputusan menjadi lebih aktif.

Oleh karena itu, O'Connor berpikir bahwa daerah frontal otak bisa membalik-balik ingatan kita. Area tersebut mengirimkan sinyal jika ada ketidakcocokan antara apa yang kita pikir telah dialami dengan apa yang sebenarnya.

Temuan ini kemudian dipresentasikan dalam Konferensi Memori Internasional di Budapest.

"Daerah otak yang terkait dengan konflik memori, bukan memori palsu, tampaknya mendorong pengalaman deja vu," tulis O'Connor.

Penemuan ini juga menunjukkan bahwa deja vu merupakan tanda bahwa sistem pengecek memori pada otak bekerja dengan baik. Hal tersebut cocok dengan apa yang disebut efek usia pada memori, sebab deja vu lebih umum terjadi pada orang-orang berusia muda dan jarang terjadi pada orang berusia tua, karena memori mulai mengalami penurunan.

Penelitian O'Connor dan tim seakan mematahkan hasil penelitian ilmuwan di Leeds Memory Group yang mengatakan bahwa deja vu terjadi akibat adanya "kesalahan" memori.

Deja vu juga bisa dikaitkan dengan korteks rhinal, yaitu area otak yang membuat kita merasa akrab. Sayangnya, belum diketahui bagaimana mengaktifkan area ini tanpa memicu area lain terkait memori. Itulah mengapa sangat sulit untuk menentukan apa yang terasa akrab dengan deja vu. Sebab, rasa akrab itu biasanya samar, tidak spesifik pada obyek atau orang.

Saturday, June 11, 2022

Di Desa Kecil Ini, Buaya Dianggap Seperti Leluhur Manusia

Buaya mungkin menjadi salah satu predator paling mematikan di kerajaan hewan. Namun, di desa kecil di Burkina Faso ini, mereka justru dianggap sahabat manusia. Pemandangan warga yang duduk di atas badan buaya adalah hal biasa.

Orang-orang di Bazoule, desa yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Ougadougou, berbagi kolam mereka dengan lebih dari 100 reptil bergigi tajam ini.

“Kami sudah terbiasa dengan keberadaan buaya sejak kecil. Bahkan, kami berenang bersama  mereka,” papar Pierre Kabore, saat diwawancarai hanya beberapa meter dari buaya yang sedang memakan ayam.

“Saat ini, kami dengan mudah mendekati mereka dan duduk di atasnya. Jika memiliki keberanian lebih, Anda bisa berbaring juga di sana. Tidak pernah ada masalah. Mereka adalah buaya-buaya suci dan tidak akan melukai manusia,” tambah Kabore.

Menurut legenda setempat, hubungan mengejutkan dengan predator ini sudah terjalin sejak abad ke-15. Desa ini sedang mengalami kekeringan ketika buaya membawa seorang wanita ke kolam persembunyiannya. Dengan adanya kolam tersebut, warga desa pun bisa menghilangkan rasa hausnya.

“Penduduk kemudian melakukan perayaan sebagai tanda terima kasih,” cerita Kabore.

Perayaan yang dikenal dengan nama Koom Lakre ini masih diselenggarakan setiap tahunnya. Warga desa membuat pengorbanan dan meminta buaya untuk mengabulkan permintaan mereka akan kesehatan, kemakmuran, dan hasil panen yang baik.

Dianggap jauh dari ancaman, buaya justru memiliki koneksi mistis dengan Bazoule.

“Buaya direpresentasikan sebagai jiwa nenek moyang kami. Jika salah dari mereka mati, maka akan dikuburkan selayaknya manusia,” imbuhnya.

Menurut Kabore, buaya menangis jika kemalangan akan menimpa desa. Para tetua bertugas untuk mengartikan tangisan buaya lalu membuat permohonan untuk menangkal nasib buruk.

Wednesday, June 8, 2022

Mary Bell, Bocah Pembunuh Berantai Berdarah Dingin Asal Inggris


Pernahkah Anda mendengar nama Mary Bell? Dia adalah salah satu pembunuh berantai termuda asal Inggris.

Pada usia 11 tahun, Mary dan seorang temannya mencekik dan memutilasi dua anak lelaki. Persidangannya, adalah salah satu hal yang paling sensasional di abad kedua puluh.

Mary lahir dari ibu seorang pelacur spesialis masokis bernama Betty McCrickett pada tahun 1957.

Betty kemudian menikahi Billy Bell, meskipun kehidupan rumah mereka terus tidak stabil.

Mereka tinggal di Scotswood, daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi di Newcastle.

Mary mengklaim bahwa ibunya mencoba membunuhnya pada beberapa kesempatan, dan dia bersaksi bahwa dirinya sering mengalami pelecehan seksual.

Pada saat pembunuhan, dia sudah dikenal di sekolah sebagai pencari perhatian.

Pembunuhan Mary Bell pertama terjadi pada 25 Mei 1968, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-11.

Tubuh Martin Brown yang berusia empat tahun ditemukan di sebuah rumah kosong di Scotswood.

Meskipun dia mencekik bocah itu, cengkeramannya tidak cukup kuat untuk meninggalkan bekas. Sehingga hal itu menyebabkan ketidakpastian tentang penyebab kematian korban.

Dua hari kemudian, Mary dan Norma Bell, temannya yang berusia 13 tahun, menerobos masuk sekolah dan melakukan perusakan kelas-kelas.

Setelah merusak, Mary dan Norma meninggalkan sebuah catatan dan mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Catatan ini dianggap sebagai lelucon oleh pihak kepolisian setelmpat.

Pada tanggal 31 Juli 1968, Mary melakukan pembunuhan untuk kedua kalinya. Mary dan Norma mencekik Brian Howe yang berusia tiga tahun, lalu meninggalkan tubuhnya di tanah kosong di daerah Scotswood.

Lebih sadis lagi, sebelum mereka meninggalkan TKP, Mary mengukir huruf “M” pada perut bocah malang tersebut menggunakan gunting.

Hasil pemeriksaan medis mengatakan bahwa pelakunya memang anak-anak karena kekuatan membunuhnya yang relatif kecil.

Detektif kemudian membawa kedua gadis itu untuk pertanyaan lebih lanjut.

Kasus ini disidangkan pada bulan Desember 1968. Dalam persidangan, "rekan" Mary, Norma, mengatakan bahwa dirinya sempat memohon agar Mary berhenti menyakiti Howe.

Dalam persidangan, Norma dibebaskan dalam kasus pembunuhan. Berbeda dengan Mary yang tetap dijatuhi hukuman.

Mary dipenjara pada penjara anak di Red Bank Community Home dan dibebaskan setelah selesai menjalani hukuman selama 12 tahun. Ketika dibebaskan pada tahun 1980, Mary berusia 23 tahun.

Karena Mary termasuk dalam kategori "di bawah umur" saat melakukan pembunuhan tersebut, ketika Mary terbebas dari hukuman, dirinya pun diberikan nama dan identitas baru.

Walau begitu, banyak orang dan wartawan masih terus berusaha menemukan Mary, si pembunuh.


 

Tuesday, June 7, 2022

Aristoteles di Yunani dan Nasibnya karena Kedekatan dengan Makedonia


Walau dikenal sebagai filosof Yunani kuno, Aristoteles sejatinya sangat dekat dengan bangsawan Makedonia. Nichomachus, ayah Aristoteles, bahkan merupakan ilmuwan istana Makedonia yang waktu itu dirajai oleh Amyntas III (420 - 370 SM), kakek dari Alexander Agung (Juli 356 SM – Juni 323 SM).

Yunani saat itu merupakan negara-kota yang terpecah-pecah yang berikutnya ditaklukkan oleh Makedonia dibawah kepemimpinan Philip II  (382 - 336 SM) sejak pertengahan abad ketiga Sebelum Masehi. Sementara, mengutip Britannica, Aristoteles di waktu yang sama, masih belajar di Akademia di Athena dan menjadi murid Plato.  Kondisi ini membuatnya sulit untuk hidup sebagai orang Makedonia di Athena yang memeprtahankan kemerdekaannya.

Athena dan Thebes, yang merupakan kekuatan penting baru takluk di tahun 338 SM lewat pertempuran Chaeronea. Menurut sejarawan spesialis Yunani kuno George Cawkwell dalam buku Philip of Macedon, alasan Philip II menguasai negara-negara Yunani, adalah hendak menyatukan kekuatan dalam bentuk federasi untuk melawan Persia.

Aristoteles diterima dengan baik di Akademia walau dia orang Makedonia, tetapi situasi berubah ketika Plato meninggal di tahun 348 SM. Karena sentimen anti-Makedonia dan pergantian pemimpin Akademia ke Speusippus (keponakan Plato), Aristoteles meninggalkan Athena untuk bermigrasi ke Assus, sebuah kota di pesisir Anatolia (Turki kini). Di sana, ia jatuh cinta dengan Hermias, seorang bangsawan yang juga alumni Akademia.

Setelah itu, sebagaimana yang ditulis sebelumnya, Aristoteles mengikuti jejak ayahnya sebagai cendekiawan istana kerajaan Makedonia. Ia menjadi pengajar bagi Alexander Agung yang masih muda berbagai ilmu pengetahuan, dan tinggal di Pella (ibukota Makedonia) sampai sang pangeran naik tahta setelah Philip II tewas sekitar tahun 336 atau 335 SM.

Namun, kondisi politik Makedonia-Yunani bukanlah hal yang mudah untuk membuat Aristoteles kembali ke Athena dan mendirikan Lyceum di tahun tersebut. Sejarawan sekaligus filsuf Anton-Hermann Chroust dalam makalah Aristotle returns to Athens in the year 335 B.C di jurnal Laval théologique et philosophique, menyebut kondisi politik saat itu panas setelah kematian Philip II.


"Dia (Philip II) digantikan, meskipun bukan tanpa kesulitan serius, oleh putranya Alexander yang pada jalan menuju takhta Makedonia mengalami ancaman oleh musuh dan saingan dari segala sisi," jelas Chroust. Beberapa pihak keluarga mengklaim takhta untuk pengganti Philip II karena pertimbangan umur Alexander yang masih muda (20 tahun).

"Ketika berita pembunuhan Philip sampai ke telinga orang-orang Yunani, mereka menganggap semua perjanjian dan alansi sebelumnya telah usai. Sebagian besar negara Yunani bersukacita atas kematian Philip, mengabaikan sepenuhnya kemampuan dan kemauan Alexander untuk memulihkan dominasi Makedonia atas Yunani," lanjutnya.

Alexander III harus meredam langsung pemberontakan dua kali. Perlawanan Yunani kedua, terang Chroust, terjadi saat Alexander hendak menjalankan kampanye ke Asia.

Darius III, raja Persia  Achaemenid yang menjadi biang keroknya supaya menunda invasi Alexander, dengan mengirim dana dan agen di beberapa kota Yunani. Perlawanan itu diawali dengan berita bohong mengenai kematian Alexander III. Tapi dengan cepat, raja muda itu langsung menumpas pemberontakan yang pecah di Thebes.

Barulah kemudian Alexander III melanjutkan ekspedisi yang dicita-citakan ayahnya untuk menguasai Asia, dan Aristoteles bisa hidup di akedemi yang didirikannya di luar batas kota Athena, Lyceum.

Pengajar filsafat Anselm Amadio dari Illinois Institute of Technology menulis di Britannica, keberhasilan Alexander III menaklukkan Persia di Asia membuat hubungannya dengan Aristoteles mendingin



"Alexander menjadi semakin megalomaniak, akhirnya menyatakan dirinya dewa dan menuntut agar orang Yunani bersujud di hadapannya dalam pemujaan," tulisnya.

"Penolakan terhadap permintaan ini dipimpin oleh keponakan Aristoteles Callisthenes (sekitar 360 - 327 SM), yang telah ditunjuk sebagai sejarawan ekspedisi Asiatik Alexander atas rekomendasi Aristoteles.". Callisthenes akhirnya dibunuh oleh pasukan Makedonia. 

Tahun 323 SM, Alexander Agung meninggal muda di Babilonia (sekitar 50 kilometer dari Baghdad kini) setelah ekspedisinya menguasai Persia dan Mesir. Negara-kota Yunani bergolak kembali untuk melepaskan pengaruh Makedonia. Sementara, hubungan yang dingin antara Aristoteles dan mantan muridnya itu membuatnya tidak mendapatkan perlindungan militer.

Maka, lagi-lagi Aristoteles harus meninggalkan Athena karena sentimen anti-Makedonia hidup kembali. Di tahun 322 SM, Aristoteles dituduh atas ketidaksopanan dan penistaan.

"Namun, dakwaan semacam itu mungkin hanya dalih belaka—masalah layar untuk membuang orang asing Makedonia yang sangat tidak disukai dan, pada saat itu, sama sekali tidak berdaya," Chroust berpendapat. Orang yang menuduh Aristoteles adalah agamawan Athena bernama Demophilus dan Eurymedon the Hierophant.

"Saya tidak akan mengizinkan orang Athena untuk berbuat dosa dua kali terhadap filsafat," kata Aristoteles yang pindah ke Euboea, tempat keluarga ibudanya berada. Dosa dua kali di sini dimaksudkannya adalah filosof Socrates yang mati diracun dalam pengadilan Athena. Di Euboea, ia menghabiskan sisa masa tuanya hingga meninggal dan belum ada catatan jelas yang menunjukkan Aristoteles menyambangi akademi Lyceum-nya di Athena.

Monday, June 6, 2022

Kisah Wojtek, Beruang Cokelat yang Bertempur di Perang Dunia II


 Perang Dunia Kedua penuh dengan fenomena aneh. Karena sifat konflik, taktik yang tidak konvensional harus digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari musuh.

Taktik perang bisa berupa pengembangan banyak teknologi, persenjataan, sampai prajurit terkuat. Polandia memiliki satu tentara yang mungkin akan membuat Anda mengernyitkan dahi. Pasalnya, prajurit perang ini adalah seekor beruang.

Kisah Wojtek dimulai dengan invasi Polandia oleh Uni Soviet. Negara Polandia terbelah dua oleh Uni Soviet dan Reich Ketiga pada tahun 1939. Periode ini menjadi salah satu teror bagi rakyat Polandia di mana banyak kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan.

Selama tahun-tahun mendatang, banyak penduduk Polandia akan mengungsi dengan banyak yang diasingkan dari Polandia ke Uni Soviet. Begitu berada di Uni Soviet, banyak yang akan pergi ke selatan untuk mencapai kamp pengungsi yang didirikan untuk orang-orang buangan Polandia di Teheran, Iran.

Dalam perjalanan ke kamp, ​​​​sekelompok pengungsi bertemu dengan seorang anak kecil di sebuah stasiun kereta api di Hamadan, Iran. Ia membawa seekor anak beruang kecil yang diambilnya setelah induknya ditembak oleh pemburu.

Salah satu warga sipil yang bepergian ke kamp, ​​​​Irena Bokiewicz, memutuskan untuk membawa dan merawat anak beruang itu. Irena memberikan beberapa kaleng kornet sebagai gantinya.

Irena merawatnya selama tiga bulan. Karena kekurangan tenaga, anak beruang itu disumbangkan ke Korps II Polandia. Beruang kecil itu pun mendapatkan nama baru "Wojtek". Nama ini merupakan versi singkat dari nama Slavia lama "Wojciech" yang berarti "Prajurit Bahagia".

Wojtek menghabiskan dua tahun berikutnya dengan tentara Polandia yang ditempatkan di Timur Tengah dan segera menjadi maskot favorit di antara banyak maskot hewan lainnya di Angkatan Darat Polandia.

Tidak mudah rupanya merawat anak beruang. Ia mengalami kesulitan menelan, sehingga pengasuhnya harus memberi susu kental melalui botol vodka bekas.

Setelah beberapa saat, Wojtek tumbuh dewasa dan makanannya pun berubah menjadi buah-buahan serta madu. Uniknya, bir digunakan sebagai hadiah untuk kinerja atau perilaku yang baik. Minuman ini pun menjadi kesukaan Wojtek.

Kemudian, untuk meniru rekan senegaranya, Wojtek akan merokok (makan) dan minum kopi di pagi hari bersama mereka. Selama malam yang dingin, beruang ini tidur dengan para prajurit. Badannya yang berbulu tebal memberikan kehangatan di malam hari.

Perang membuat para prajurit membutuhkan sedikit cinta dan hiburan. Mereka mencari kesenangan dengan memelihara hewan seperti anjing, kucing, atau ayam. Namun Wojtek merupakan yang paling spesial. Dia suka bergulat dengan para prajurit. Beruang ini jauh lebih besar dan lebih kuat dari teman-teman manusianya. Namun entah bagaimana ia mengetahuinya dan begitu lembut, berhati-hati untuk tidak pernah menyakiti siapa pun.

Tidak hanya bermain, Wojtek dilatih untuk memberi hormat dan berbaris bersama pasukan. Dengan kedua kaki belakang, ia berbaris dengan tertib bersama dengan rekan-rekannya.

Namun bagaimana Wojtek bisa ikut berperang bersama tentara Polandia?

Pada tahun 1944 Korps II Polandia dikirim ke Italia untuk melakukan pertempuran melawan tentara Jerman. Terlepas dari kenyataan bahwa pengangkutan hewan dilarang keras, Wojtek menumpangi MS Batory dan bepergian dengan rekan-rekannya.

Kemudian Wojtek tergabung dalam salah satu pertempuran paling penting di bagian dunia itu—pertempuran Monte Cassino. Selama pertempuran, ia membantu membawa dan membongkar kotak amunisi yang berat.
Setelah Perang Dunia, Wojtek dan Korps II Polandia pergi ke Skotlandia. Di sana ia ditempatkan di sebuah pangkalan di dekat sebuah desa kecil bernama Hutton.

Selama tahun-tahun antara akhir perang dan demobilisasi tentara pada tahun 1947, Wojtek menjadi selebriti lokal. Akibatnya, ia akan disumbangkan ke kebun binatang Edinburgh setelah tentara Polandia di pengasingan dibubarkan. Di sini dia akan menghabiskan sisa hidupnya sering dikunjungi oleh rekan tentaranya. Mereka akan melemparkan bir dan rokok kesukaan si beruang.

Ludwik Jaszczur merupakan salah satu tentara Polandia yang bertempur bersama Wojtek selama Perang Dunia Kedua. “Saya akan mengatakan yang sebenarnya. Wojtek membantu kami memenangkan Perang Dunia Kedua,” ungkapnya.

Beruang cokelat Suriah yang fenomenal ini meninggal pada tahun 1963 pada usia 21 tahun.

Kisahnya pun diangkat ke layar lebar. "Ada begitu banyak cerita," kata pembuat film Brendan Foley. Saat kepanasan akibat sengatan matahari, Wojtek menunggu sampai pengawalnya pergi untuk bermanuver. Ia pun masuk ke gubuk pancuran, belajar menyalakan air dengan cakarnya dan menggunakan persediaan air seluruh resimen untuk sebulan.

Hari berikutnya, dia melakukan hal yang sama lagi. Namun pada kesempatan kedua Wojtek malah mengejutkan perampok musuh yang telah menerobos untuk mencuri senjata. Mereka memutuskan untuk bersembunyi di gubuk mandi sampai pantai sepi.

“Ketika beruang besar masuk dan menyalakan pancuran, mereka mengira Polandia telah mengirim monster untuk memakannya,” tambah Foley.  

Wojtek tidak tahu jika dia adalah beruang, dia pikir dirinya adalah seorang prajurit. Dan seperti seorang prajurit yang baik, dia bertarung bersama rekan-rekannya.



 

Sunday, June 5, 2022

Menengok Patung Buddha Tertua Tiongkok, Terbuat Dari Emas dan Tembaga


Dua patung Buddha paduan emas tembaga ditemukan oleh para arkeolog di barat laut Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Penemuan ini menjadi patung Buddha tertua dari jenis ini yang ditemukan di Tiongkok.

Dikutip Arkeonews, dua patung Buddha itu ditemukan bersamaan dengan penggalian pemakaman kuno yang berasal dari Dinasti Han Timur (25-220 Masehi).

Patung-patung itu digali dari enam makam keluarga Dinasti Han Timur. Satu untuk Sakyamuni dan yang lainnya untuk Lima Tathgata. Kedua patung itu juga ditemukan bersama dengan peninggalan budaya lainnya dari 3.600 makam kuno di Provinsi Shaanxi.

“Detail kedua patung itu terungkap. Tinggi total arca Sakyamuni adalah 10,5 sentimeter, diameter alas duduknya 4,7 sentimeter, dan tinggi total Lima Tathāgata adalah 15,8 sentimeter dan lebar 6,4 sentimeter,” ujar para peneliti dari Akademi Arkeologi Shaanxi seperti dikutip Arkeonews pada 11 Desember 2021.

Para arkeolog mengatakan bahwa patung-patung ukiran itu diyakini secara luas mewakili keyakinan agama, namun tidak muncul sampai Periode Enam Belas Kerajaan. Tepatnya dimulai 200 tahun lebih awal dari penemuan-penemuan sebelumnya.

Berdasarkan hasil awal karakteristik pemodelan, analisis proses pembuatan, dan deteksi komposisi logam Buddha, dapat disimpulkan bahwa kedua patung tersebut bergaya Gandhara dan dibuat secara lokal.

“Kedua patung Buddha memiliki nilai penelitian penting untuk pengenalan dan Sinisisasi budaya Buddha,” kata Li Ming, seorang peneliti di Akademi Arkeologi Shaanxi.

“Temuan patung Buddha sangat penting untuk studi pengenalan budaya Buddhis ke China dan lokalisasinya di negara ini,” tambahnya.


Pemimpin proyek arkeologi, Li Ming mengatakan situs penggalian yang disebut pemakaman Hongduyuan di utara Chang'an, saat ini dikenal sebagai Xi'an, ibu kota dinasti Han dan Tang Tiongkok kuno. Tempat tersebut adalah kuburan kelas tertinggi pada periode selain makam kaisar.

Sebagian besar dari mereka yang dikubur di pemakaman adalah kerabat kerajaan, pejabat senior, dan pejabat tinggi. Hal ini tercatat semuanya dalam buku-buku sejarah.

Dari Juni 2020 hingga November 2021, penggalian sebanyak 3.648 makam kuno di Kota Xianyang, Shaanxi telah dilakukan oleh Akademi Arkeologi Shaanxi. Penggalian pemakan tersebut mulai dari periode Negara-Negara Berperang (475 SM – 221 SM) hingga Dinasti Qing periode (1644-1911).

Sejauh ini, lebih dari 16.000 keping (set) peninggalan budaya telah dilakukan penggalian, hasilnya cukup banyak temuan arkeologi penting yang dilaporkan. Hingga saat ini, penggalian terus dilakukan di lokasi tersebut.

Saturday, June 4, 2022

Mengapa Kita Belum Bisa Membangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan?


Memiliki pangkalan atau stasiun luar angkasa di bulan mungkin terdengar praktis. Stasiun luar angkasa di bulan bisa menjadi sangat berguna. Stasiun itu dapat menjadi titik pemberhentian antara meninggalkan Bumi dan menuju atau mencapai tempat yang lebih jauh di tata surya atau bahkan Bima Sakti. Tapi mengapa hingga saat ini kita tidak melakukannya?

Ian Whittaker, dosen senior fisika, Nottingham Trent University menulis untuk the Conversation mengatakan, salah satu asalan kita belum dapat membangun stasiun luar angkasa di bulan adalah karena kita masih sangat jarang mengirim orang ke sana (bulan-red). "Kita hanya berhasil menempatkan astronot di bulan enam kali sejauh ini. Pendaratan di bulan ini terjadi dalam periode tiga tahun antara 1969 dan 1972 dan merupakan bagian dari serangkaian misi luar angkasa yang disebut misi Apollo," katanya.

Tidak hanya itu, kita juga tidak memiliki roket yang cukup kuat untuk membawa manusia ke bulan. Jenis roket yang digunakan untuk membawa astronot ke bulan adalah roket yang sangat kuat yang disebut Saturn V, yang tidak lagi diproduksi. Artinya, saat ini, kita tidak memiliki roket yang cukup kuat untuk membawa manusia ke bulan, apalagi membangun stasiun luar angkasa di sana.

Jadi menurutnya, sebaiknya kita mulai membangun roket yang kuat lagi. Perusahaan eksplorasi luar angkasa SpaceX menciptakan roket yang lebih baru dan lebih besar yang mampu membawa berat astronot ke bulan. NASA juga merencanakan misi baru untuk membawa astronot ke bulan.

Namun demikian, lanjutnya, ada perbedaan besar antara perjalanan singkat dan membangun stasiun luar angkasa di bulan, yang sangat sulit. "Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuatnya berkeping-keping di Bumi, membawa potongan-potongan itu ke bulan dan merakitnya di sana. Ini akan seperti bagaimana Stasiun Luar Angkasa Internasional dibangun. Potongan-potongan dibawa ke luar angkasa dan kemudian disatukan oleh astronot di atas pesawat ulang-alik," jelasnya.

Tapi, perlu dicatat, bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional hanya berjarak 250 mil (400 kilometer) dari permukaan Bumi. Sedangkan bulan, jaraknya adalah 230.000 mil atau sekitar 384.000 km dari bumi. Setiap perjalanan ke bulan akan memakan waktu sekitar tiga hari dan akan membutuhkan jumlah bahan bakar yang luar biasa, berpotensi menambah masalah iklim di Bumi.

Ide yang jauh lebih baik adalah membangun pangkalan sebanyak mungkin dari bahan yang ditemukan di bulan. Material bulan sedang diuji di Bumi sebagai bahan bangunan yang mungkin dapat digunakan.

Di Bumi Anda akan membuat beton dari kerikil atau pasir, semen dan air. Kami tidak memiliki hal-hal itu di bulan, tetapi yang kami miliki adalah debu bulan dan belerang. Ini bisa dicairkan dan dicampur bersama. Setelah campuran ini mendingin, ia menghasilkan bahan padat yang lebih kuat daripada banyak bahan yang kita gunakan di Bumi.

Masalahnya ternyata tidak cukup sampai di situ. Hal yang paling penting lainnya adalah, kita perlu memikirkan apa yang dibutuhkan astronot untuk tinggal di stasiun luar angkasa. Hal yang paling penting adalah pasokan makanan dan listrik, produksi makanan dan udara untuk bernapas.


Para ilmuwan telah bekerja tentang cara menanam makanan di luar angkasa. Di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional, para astronot sedang melakukan eksperimen untuk mencoba menanam sayuran menggunakan bantal tanah. Pilihan lain adalah menanam tanaman menggunakan hidroponik, yang berarti tanaman tumbuh di air, bukan tanah.

Ada yang lebih rumit, yaitu mendapatkan sumber energi. Mungkin iden untuk menggunakan ide matahari cukup menarik, tapi ternyata itu tidak semudah yang dibayangkan. Bulan berotasi setiap 28 hari dan itu berarti bahwa stasiun luar angkasa dalam posisi tetap di bulan akan berada di bawah sinar matahari selama 14 hari dan gelap selama 14 hari juga. Itu artinya, saat gelap, peralatan tenaga surya tidak akan berfungsi tanpa penyimpanan yang besar di baterai.


Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun stasiun luar angkasa di kutub utara atau selatan bulan, dan menaikkan panel surya di atas permukaan. Panel akan mendapatkan sinar matahari konstan karena dapat berputar dan tidak terhalang oleh planet sama sekali. Tapi menempatkan pangkalan di sana sepertinya bukan ide yang cukup baik.

Dan dari itu semua, mungkin kita tidak butuh pangkalan di permukaan bulan sama sekali. Sebagai gantinya, NASA berencana membangun satelit untuk mengorbit bulan. Roket yang diluncurkan dari permukaan bulan menggunakan lebih banyak bahan bakar untuk menghindari gravitasi bulan, tetapi ini tidak akan terlalu sulit dari satelit. Ini berarti akan lebih baik daripada mendirikan pangkalan di bulan.

Wednesday, June 1, 2022

Pyrosome Seperti Cacing Misterius Raksasa, Padahal Bukan Hewan Tunggal


Pada 25 Oktober 2018, Steve Hathway sedang syuting iklan untuk promosi pariwisata di lepas pantai Selandia Baru. Temannya Andrew Buttle memanggilnya untuk menunjukkan sesuatu yang aneh.

"Dia menertawakanku," kata Hathaway, pikirnya saat mendengar apa yang ditemukan Buttle. Dia memakai perlengkapan selamnya dan melompat ke dalam air. Itu adalah mahluk seperti cacing tembus pandang yang panjangnya hampir delapan meter, menyerupai windsock raksasa. Itu sebenarnya sebuah pyrosome, yang ingin sekali dilihat Hathaway selama bertahun-bertahun. 

Berenang di sekililingnya "sangat menakjubkan," kata Buttle. "Anda bisa melihat ratusan ribu mahluk kecil begitu dekat."

Ini karena pyrosome bukanlah hewan tunggal, itu adalah koloni mengambang dari ratusan atau ribuan organisme individu yang disebut zooid. Zooids sendiri adalah mahluk kecil multiseluler yang menyaring makanan dengan memompa air melaui tubuh mereka sendiri, menangkap fitoplankton, bakteri, partikel kotoran hewan, dan yang lainnya.

Proses memimpa air melalui satu siphon dan kemudian mengeluarkannya melalui siphon lain membuat mereka menjadi kelompok yang disebut tunicata, atau "semburan laut". Karena kemampuannya menyaring bahkan makan dari lingkungan yang paling tidak ramah.

Pyrosome dan sepupunya, salpid, adalah "sumber makanan yang sangat penting dan sangat melimpah," kata Andrew Jeffs, profesor ilmu kelautan di University of Auckland. Keduanya merupakan makanan bagi biota laut, termasuk penyu dan lobster berduri. Predator dapat menempel pada tabung ini selama berminggu-minggu dan memberi mereka makan.

"Ini seperti kita manusia menggantung dari gajah untuk memakannya," kata Jeffs. "Mereka mampu meluangkan waktu dan makan cukup untuk mendapatkan manfaat yang mereka butuhkan. Namun, hewan ini sering mati karena salah memakan kantong plastik yang terlihat seperti mereka atau organisme agar-agar lainnya, seperti ubur-ubur. 

Untuk mencari makanan, pyrosome berenang secara vertikal menuju permukaan laut pada malam hari untuk menangkap fitoplankton dan kemudian kembali ke kedalaman saat siang hari, mungkin untuk menghindari pemangsa yang mencari makan di siang hari.

Badan tubular agar-agar mereka bersinar dengan bioluminesensi alami. Ini adalah bagaimana mereka menerima pyrosome, dari bahasa Yunani "api" dan "tubuh". mereka bisa sekecil satu inci atau lebih besar. 

Proses pembangunan ini mencangkup reproduksi seksual dan aseksual, kata Moira Decima, ahli ekologi zooplankton di Institut Nasional untuk Penelitian Air dan Atmosfer di Wellington. Mereka tumbuh dengna cepat, tetapi sulit untuk menentukan dengan tepat seberapa cepat. Ada lebih banyak penelitian tentang salpid, yang terdiri dari zooid tunggal dan lebih umum daripada pyrosome. Namun itu bisa berubah. Decima menunjukkan ada ploriferasi besar pyrosome di pantai barat Amerika Serikat pada 2017.

Buttle dan Hathaway, keduanya penyelam berpengalaman, berhasil menemukan pyrosome ini selama musim panas di Selandia Baru. Pulau Whakaari yang berjarak kurang dari 50 km lepas pantai dan daratan. Juga dikenal sebagai Pulau Putih, adalah objek wisata yang terkenal dengan stratovolcano aktifnya. 

Suhu yang lebih tinggi selama musim panas menyebabkan mutasi flora dan fauna laut. "Anda selalu menemukan sesuatu yang baru saat ini," kata Hathaway. Setekah sebelah tahun berakir sebagai videografer, dia telah melihat banyak kehidupan laut, termasuk pari manta dan paus. Dia dan Buttle berenang di sekitar pyrosome selama sekitar empat puluh menit.